Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Obesitas di Bekasi Biasa Konsumsi Kental Manis

Kompas.com - 21/02/2023, 20:42 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Muhammad Kenzi Alfaro, bocah berusia 16 bulan yang obesitas dan memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram ternyata biasa diberi kental manis.

Ibunda dari Kenzi, Pitriyah (40) mengatakan, anak laki-lakinya itu mengonsumsi kental manis sejak usianya menyentuh 12 bulan atau genap 1 tahun.

"(Susu) formula pas dari awal, karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun," ujar Pitriyah kepada wartawan di kediamannya di Jalan Manunggal 5, Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Selasa (22/2/2023).

Baca juga: Bayi 16 Bulan di Tarumajaya Bekasi Alami Obesitas, Berat Badannya Capai 27 Kilogram

Bukan tanpa alasan, Pitriyah terpaksa memberi asupan kental manis karena kondisi keuangannya yang terbatas.

Sebab, ia perlu membiayai dua orang kakak dari Kenzi yang masih sekolah.

Selain itu, suaminya pun hanya seorang pekerja serabutan di pemancingan dengan penghasilan tak menentu.

"Satu hari bisa dapat Rp 50.000, kalau rame bisa Rp 80.000. Pemancingan tergantung sama pengunjung," ujar dia.

Baca juga: Bayi 16 Bulan di Bekasi Obesitas, Hanya Bisa Duduk dan Berbaring

Adapun setelah mendapat bantuan dari puskesmas, kental manis yang sempat diberikan oleh Pitriyah kepada Kenzi telah disetop.

Kenzi pun kini kembali diberi asupan susu formula untuk konsumsinya sehari-hari.

Ibundanya mengaku khawatir dengan bobot tubuh Kenzi yang berbeda dengan bocah seusianya.

Keseharian Kenzi pun hanya bisa duduk dan tidur lantaran kondisinya bobot tubuhnya.

Kenzi hanya bisa berdiri sebentar, kemudian langsung terduduk.

"(Gelisah) iya. Namanya badannya segini (besar dan berat). Saya sudah konsultasi ke dokter, dari puskesmas diminta kalau dikasih susu, lebih encer. Saya ikuti anjurannya, makannya dikurangi. Dia kalau nasi, belum bisa makan," ungkap Pitriyah. 

Baca juga: Kalori Susu Kental Manis di Menu Bekal Sarapan Keluarga

Pitriyah menyebut, bobot anaknya mulai berangsur naik ketika menyentuh umur 6 bulan.

"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriyah.

Pitriyah sendiri tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas.

Ia menyebut, anaknya selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.

Namun, anaknya juga sempat diberikan susu kental manis.

"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com