Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Buka Aplikasi Lain Saat Tadarusan Pakai Ponsel, Siswa SMAN 101 Diimbau Gunakan Al Quran

Kompas.com - 22/02/2023, 13:00 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 101 Jakarta Barat untuk meningkatkan kedisiplinan siswanya, termasuk saat sedang membaca kitab suci.

Kini, para pelajar itu diimbau pihak sekolah membawa kitab suci, salah satunya Al Quran, untuk dibaca sebelum berlangsungnya proses belajar mengajar.

Edaran imbauan tersebut telah disebarluaskan setelah sebelumnya disepakati guru dan pengurus komite sekolah melalui rapat.

"Kami berharap bahwa (dengan Al Quran) agar tadarus ini dijalankan sungguh-sungguh, itu kenapa? Karena selama ini (baca Al Quran) pakai HP, tapi ketika kita cek di HP siswa bukan Al Quran yang dibuka," ujar Kepala SMAN 101 Jakbar, Satya Budi, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Gara-gara Polemik SDN Pondok Cina 1, Para Siswa Disebut Ketakutan, Daya Belajarnya Turun

Satya mengatakan, imbauan untuk membawa Al Quran itu diberlakukan kepada semua siswa baik kelas X hingga kelas XII.

Bagi siswa kelas X dan kelas XI, kitab suci yang dibawa dapat di tinggal di sekolah atau kembali dibawa pulang.

Adapun untuk kelas XII diimbau mendonasikan kitab suci tersebut agar dapat digunakan oleh adik kelasnya.

"Imbauan ya. Kalau mau ditinggal sebagai donasi boleh kalau dibawa pulang juga tidak masalah. Yang penting saat anaknya tadarus bisa bener-bener membuka Al Quran," ucap Satya.

Baca juga: Wapres: Pembakaran-Perobekan Al Quran Bukan Kebebasan Berekspresi

Satya menambahkan, sekolah telah melakukan pengadaan untuk kitab suci untuk dapat dibaca oleh siswa saat sebelum memulai belajar dan mengajar.

Setidaknya ada ratusan Al Quran dan puluhan Kitab Suci yang saat ini telah dipesan agar para siswa nantinya tidak lagi membaca menggunakan aplikasi yang ada di ponsel.

"Kita sudah cari di luar memang dapat kemarin 80 walaupun terjemahan berbeda. Artinya yang kita mau kitab standar tapi ternyata dapat yang tidak standar ya tidak apa-apa yang penting ada dulu," ucap Satya.

Dengan membaca Al Quran fisik, para siswa bisa memahami apa yang mereka baca dengan terjemahan yang ada dalam kitab suci tersebut.

"Iya relevansinya itu. Lalu juga biar mereka familiar membuka Al Quran asli. Ternyata saya temukan saya suruh buka surat Al Kahfi (dengan Al Quran fisik) itu lama banget," ucap Satya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com