JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Dandy Satriyo (20) yang diduga sebagai pelaku penganiayaan remaja berinisial D (17) disebut-sebut anak dari pejabat di Kementerian Keuangan.
Atas kabar itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Inspektorat Jenderal Kementerian untuk menyelidiki jajaran yang ditengarai melanggar aturan tersebut.
"Kemenkeu terus melakukan tindakan disiplin sesuai aturan ASN (aparatur sipil negara) yang berlaku," tutur Sri dalam akun Instagramnya @smindrawati, dikutip Rabu (22/2/2023).
Menurut dia, kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu.
Kemenkeu, kata Sri Mulyani, mengecam tindakan segala bentuk kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan. Ia mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang.
Sri Mulyani juga menyoroti gaya hidup mewah keluarga anak pejabat Kemenkeu yang diduga jadi pelaku penganiayaan itu. Ia pun mengecam segala bentuk gaya hidup mewah keluarga jajaran Kemenkeu.
View this post on Instagram
"Mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementrian Keuangan," tutur Sri Mulyani.
Gaya hidup mewah itu, kata Sri, juga bisa menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional.
Seperti diketahui, pelaku penganiayaan yang diduga sebagai anak pejabat Ditjen Pajak itu mengendarai mobil Jeep Rubicon. Mobil ini sangat populer di kelas mobil sport pabrikan asal Amerika Serikat.
Informasi yang menyebutkan bahwa Mario merupakan anak dari pejabat di Kementerian Keuangan juga beredar di media sosial Twitter.
Salah satu akun bernama @LenteraBangsaa_ menuliskan bahwa pelaku adalah anak seorang pejabat Eselon II di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Akun itu diketahui juga mengunggah sejumlah foto dan video yang menunjukkan MDS kerap pamer harta berupa motor dan mobil mewah melalui sejumlah jejaring media sosialnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.