BEKASI, KOMPAS.com - Ahli gizi masyarakat DR dr Tan Shot Yen menyebut bayi Muhammad Kenzi Alfaro, yang terserang obesitas dan memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram, rentan bermasalah dengan kesehatan.
Sebagai informasi, Kenzi tidak mendapat asupan ASI sebagaimana mestinya karena kondisi tubuh ibunya yang tak bisa memproduksi air susu.
"Bayi tanpa ASI rentan bermasalah dengan berat badan, ada yang jadi obesitas atau bahkan berat badan kurang," ujar Tan Shot kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2023).
Tan menyebut pemberian kental manis kepada bayi merupakan hal yang keliru.
Anggapan, "yang penting susu, anaknya mau", juga bisa dianggap sebagai imbas dari promosi susu formula yang berlebihan.
Baca juga: Fakta Bayi Obesitas di Bekasi, Berat Capai 27 Kg dan Hanya Bisa Duduk atau Berbaring
"Ini semua imbas dari susu formula dan susu pertumbuhan yang kebablasan, seakan-akan susu adalah asupan terpenting dan terbaik bagi anak," ucap Tan.
Tan juga menyesalkan mengapa kasus ini baru ramai ketika kondisi Kenzi terlanjur kelebihan berat badan.
Ia lantas mempertanyakan bagaimana komunitas masyarakat di lingkungan Kenzi berjalan.
"Kenapa ini semua terjadi? Ini yang saya sesali. Mestinya, dalam komunitas-komunitas masyarakat, kan ada posyandu. Jika kehidupan bersosialisasi terjadi dengan baik, maka kasus anak ini tidak akan bablas," jelas dia.
Sebagai informasi, Muhammad Kenzi Alfaro adalah seorang bayi berusia 16 bulan yang terserang obesitas.
Ibunda Kenzi, Pitriyah (40) mengatakan, Kenzi memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram.
Baca juga: Soal Bayi Obesitas di Bekasi, Menkes: Harus Dirawat, Itu Ada Sesuatu
"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriyah kepada awak media di kediamannya di Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).
Pitriyah sendiri tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas. Ia hanya menyebut, bobot anaknya terus naik saat usia 6 bulan.
Terlebih, anaknya selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.
"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriyah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.