JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta enggan mengungkapkan anggaran dana penyusunan dokumen studi kelayakan (feasibility study/FS) pembangunan pabrik pengolah sampah (refuse derived fuel/RDF) plant di Rorotan, Jakarta Utara.
DLH DKI diketahui hendak menyusun dokumen FS pembangunan RDF tersebut pada tahun ini.
"(Untuk RDF) Rorotan, memang kami baru tahun ini dialokasikan anggaran untuk membuat FS-nya," tutur Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di salah satu hotel di Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2023).
"Wah, anggaran (penyusunan FS) rahasialah, tapi insya Allah kami akan menyusun FS-nya," lanjut Asep.
Menurut Asep, setelah FS pembangunan RDF plant itu rampung, DLH DKI akan mengalokasikan anggaran untuk membangun RDF plant di Rorotan pada 2024.
Asep mengakui, untuk membangun RDF plant tersebut, DLH DKI juga hendak meminta bantuan dana dari pemerintah pusat, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Jadi, kalau FS-nya sudah jadi, itu tahun 2024 mudah-mudahan dialokasikan anggarannya buat membangun fasilitasnya (RDF plant di Rorotan)," kata dia.
"Kami lagi coba bekerja sama meminta anggaran dari pemerintah pusat, dari Kementerian PUPR atau dari Lingkungan Hidup (KLHK)," imbuh Asep.
Baca juga: Bakal Bangun Pengolah Sampah di Rorotan, DLH DKI Susun Dokumen Studi Kelayakan Tahun Ini
Asep sebelumnya mengatakan, RDF itu akan dibangun di Rorotan karena luas lahannya sesuai untuk pengolah sampah, yakni sekitar 5 hektar.
Lahan tersebut merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.