JAKARTA, KOMPAS.com - Tekat Polda Metro Jaya untuk memberantas premanisme di Ibu Kota semakin kuat, apalagi usai kawanan debt collector membentak anggota polisi di wilayah Jakarta Selatan belum lama ini.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengaku miris melihat aksi premanisme yang semakin merajalela. Ia menegaskan tidak ada ruang untuk premanisme di Ibu Kota.
"Tidak ada ruang untuk premanisme dan kekerasan di Jakarta,” ujar Fadil di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/2/2023).
Polda Metro Jaya baru-baru ini menangkap tujuh orang yang diduga melakukan tindak premanisme di DKI Jakarta.
Tujuh preman tersebut merupakan anggota dari dua kelompok berbeda.
Fadil mengaku, pihaknya akan terus berupaya memberantas premanisme dari jalanan Ibu Kota, termasuk premanisme berkedok penagihan utang.
“Polda Metro Jaya tidak akan berhenti sampai di sini. Enggak ada gigi mundur," tegas Fadil.
Niat Polda Metro Jaya itu dipertegas oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
"Negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme. Kami akan tangkap, kami kejar, dan kita tindak tegas setiap aksi aksi premanisme di DKI Jakarta," ujarnya, Kamis.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota polisi dibentak kawanan debt collector yang mencoba merampas mobil selebgram Clara Shinta pada 8 Februari 2023 lalu.
Anggota polisi itu meminta agar permasalahan diselesaikan di Polsek terdekat, tetapi para penagih utang menolah tawaran itu dengan nada tinggi.
Baca juga: 4 Debt Collector yang Bentak Polisi Kabur, Polda Metro: Kemarin Kayak Macan, Sekarang Jadi Kucing
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.