“Bapaknya, pejabat eselon III Kantor Pajak. Anaknya, pamer motor dan mobil mewah. Bapaknya, berusaha ngumpet dari sorotan media biar publik gak penasaran duitnya dari mana. Anaknya, malah pamer di media, kasih kabar kepada dunia bahwa bapaknya orang kaya.”
CUITAN akun @ruhulmaani pada Rabu, (22/2/2023) sepertinya menggambarkan kegelisahan publik akan tingkah laku dan gaya hidup sebagian keluarga pegawai pajak di negeri ini. Betapa tidak, pekerjaan orang tua mereka adalah pemungut pajak. Penghitung dan penentu “besaran” pajak.
Besaran gaji dan tunjangan para pegawai pajak di negeri ini juga tergolong fantastis. Selama ini publik sudah jengah dengan perilaku pamer kemewahan (bukan pamer prestasi dan kepintaran intelektual) seperti yang kerap ditampilkan Mario Dandy Satriyo (20) dengan mobil “sultan” berjenis Lexus, Jeep Wrangler Rubicon serta motor gede Harley Davidson di akun media sosialnya.
Parahnya lagi, pajak Rubicon-nya tertunggak dan kerap berganti-ganti nomor polisi “bodong”. Tidak hanya pamer materi karena kekayaan ayahnya yang pejabat di Kantor Pajak, Mario Dandy Satriyo juga pamer “otot” dengan menganiaya David (17) anak pengurus pusat Gerakan Pemuda Anshor.
Baca juga: Begini Ekspresi Mario Dandy Satriyo, Pelaku yang Aniaya Anak Pengurus GP Ansor di Pesanggrahan
Mario merasa kesal karena pengaduan pacarnya yang bernama A (15) terhadap David. Hingga kolom ini ditulis, David (17) masih belum siuman dari kondisi komanya akibat penganiayaan berat yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (Kompas.com, 23 Februari 2023).
Walau kasus itu bermuatan masalah pribadi dan tidak terkait dengan institusi Direktorat Jenderal Pajak seperti yang diakui oleh Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, namun tidak pelak aura ketidakwajaran soal profiling antara jabatan dengan harta yang dimiliki ayah Mario Dandy Satriyo yang bernama Rafael Alung Trisambodo mencuat ke ranah publik.
Kendaraan-kendaraan mewah yang dipamerkan sang putra ternyata tidak tercatat di pelaporan Rafael Alung Trisambodo dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari sisi jabatan, Rafael Alun Trisambodo sebagai pejabat eselon III, harta yang dimilikinya juga sangat “ambyar”. Hampir empat kali lipat dari harta yang dimiliki Dirjen Pajak, Suryo Utomo, atasan Rafael Alung Trisambodo.
Rafael Alun Trisambodo yang menjabat Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II, berdasarkan LHKPN diketahui memiliki kekayaan sebanyak Rp 56 miliar. Di antaranya 11 aset tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Sleman (Jogyakarta), hingga Manado (Sulawesi Utara) dengan total nilai Rp 51,93 miliar.
“Hanya” dua unit kendaraan yang dimilikinya, yakni Toyota Camry langsiran 2008 dan Toyota Kijang keluaran 2018. Rafael juga hanya memiliki harta bergerak senilai Rp 420 juta, surat berharga setara Rp 1,55 miliar, setara kas Rp 1,34 miliar dan harta lainnya sebesar Rp 419 juta.
Sementara Dirjen Pajak, Suryo Utomo, masih dari data LHKPN memiliki harta senilai Rp 14,45 miliar atau hampir sepermpat dari harta yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo (Detik.com, 22 Februari 2023).
Sudah menjadi rahasia umum, pelaporan harta di LHKPN kerap “diakali” dengan mengecil-ngecilkan harta dan aset yang dimiliki pejabat.
Mencuatnya kasus kriminal yang dilakukan anak pejabat pajak tersebut semakin membukakan “mata” bahwa soal harta dan aset yang dimiliki pejabat, sebaiknya disembunyikan atau disamarkan. Kepemilikan kendaraan-kendaraan mewah yang ditampilkan sang putra justru tidak nampak dalam LHKPN yang dilaporkan sang ayah Rafael Alun Trisambodo.
Baca juga: Sri Mulyani Copot Rafael Trisambodo dari Jabatannya di Ditjen Pajak
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.