JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan bahwa kondisi kasus Covid-19 sangat terkendali meski ada kenaikan.
"Walaupun ada kenaikan kasus, tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan rumah sakit yang signifikan," kata Kepala Seksi Surveilans Epedimiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Sebut 34 Kasus Covid-19 Varian Orthrus Dinyatakan Sembuh
Ngabila menambahkan, kondisi saat ini masih perlu dipantau selama dua minggu ke depan.
"Masyarakat Ibu Kota kemungkinan besar telah melalui puncak gelombang Kraken (XBB.1.5) pada 13-19 Februari lalu," tutur dia.
"Karena kadar imunitas yang tinggi dan cukup merata jadi alasan kenapa Kraken, BF.7, atau varian Omicron lainnya tidak berkembang dominan di Indonesia," tambah dia.
Ngabila juga mengimbau masyarakat agar jangan panik. Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Apapun variannya, jangan panik. Cegah sakit dengan memakai masker di tempat padat, dan hindari interaksi dengan orang yang sedang sakit. Sakit pernapasan tidak hanya Covid-19, tapi ada flu, campak, TBC, dan lain-lain," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.