Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tasik Buka Tiap Senin dan Kamis di Tanah Abang, dari Mana Asal-usul Namanya?

Kompas.com - 01/03/2023, 09:26 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat, Rinaldi Koto (42), tampak membereskan manekin plastik dan merapikan tumpukan baju yang masing-masing dibungkus plastik bening, Senin (27/2/2023).

Di Pasar Tasik, Cideng Timur, Jakarta Pusat, itu, dia menjual baju hasil desainnya sendiri. Pasar ini buka setiap Senin dan Kamis sejak pukul 04.00 WIB hingga 13.00 WIB.

“Namanya Pasar Tasik, ya karena kebanyakan asal pedagang-pedagangnya dari Tasik,” kata Rinaldi saat ditemui Kompas.com, Senin.

Baca juga: Saat PKL di Belakang RS Tarakan Pasrah Dagangannya Diangkut Satpol PP, Sadar Salahi Aturan...

Rinaldi sudah berjualan di pasar yang mayoritas pedagangnya berjualan dengan mobil itu sejak 2018.

Di bawah naungan Koperasi Surya Alga Amanah (SAA), setiap bulannya Rinaldi harus membayar uang sewa lahan Rp 2 juta.

“Setiap bulannya harus bayar Rp 2 juta. Tiap hari (jualan), ada harus bayar Rp 60.000 sebagai uang kebersihan dan parkiran,” kata Rinaldi.

Baca juga: Buka-bukaan, Shane Ungkap Kesaktian Rubicon Milik Mario Dandy: Bisa Masuk Jalan Tol Tanpa Bayar

Rinaldi bercerita, setiap Senin dan Kamis, akan ada petugas khusus yang menagih uang sewa. Pedagang diberi kebebasan untuk menentukan nominal yang ingin diserahkan pada hari itu.

“Tiap hari ada petugas yang datang, bebas mau kasih berapa, yang penting selama sebulan biaya Rp 2 jutanya lunas,” tutur dia.

Kebanyakan diproduksi sendiri

Modal yang dibutuhkan untuk berjualan di sana, menurut Rinaldi, bisa mencapai ratusan juta rupiah. Selain untuk biaya sewa, dia juga harus memikirkan biaya produksi.

“Semuanya desain sendiri. Kebanyakan pedagang di sini memang produksi sendiri, sudah punya langganan konveksi masing-masing,” kata dia.

Baca juga: Teka-teki Pembunuhan Dua Wanita yang Jasadnya Dicor di Bekasi, Siapa Pelakunya?

Di Pasar Tasik, Rinaldi menjual baju muslim wanita. Dari penjualannya selama sehari, dia bisa meraup untung Rp 10 juta.

“Ya, bisa sampai Rp 10 juta. Tergantung barangnya juga,” tutur dia.

Kebanyakan pengunjung yang datang membeli baju secara grosiran untuk dijual kembali.

“Kebanyakan orang daerah, cari baju di sini untuk dijual lagi,” pungkas Rinaldi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com