TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria warga negara asing (WNA) asal Brasil berinisial GPS (26) berupaya menyelundupkan kokain cair ke Indonesia.
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, mengatakan, penindakan dilakukan terhadap GPS saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 1 Januari 2023.
"Penindakan bermula dari kecurigaan petugas Bea dan Cukai terhadap barang bawaan pelaku dengan inisial GPS yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan nomor penerbangan QR-958 rute Rio De Jainero ke Doha menuju Jakarta," ujar Gatot di Kantor Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, Selasa (28/2/2023).
GPS tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 07.30 WIB. Ia membawa barang bawaan berupa tas punggung, sebuah koper, dan sebuah papan selancar.
Baca juga: Petugas Butuh 2 Kali Tes untuk Deteksi Kokain Cair yang Diselundupkan WN Brazil
Ketika dilakukan pemeriksaan, kecurigaan petugas bertambah kuat karena GPS bersikap resisten dan cenderung agressif.
"Atas dasar kecurigaan tersebut, petugas kemudian mengarahkan GPS ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan mendalam," jelasnya.
Saat dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang, petugas mendapati 6 botol perlengkapan mandi (toiletries).
Perlengkapan mandi itu berupa botol kemasan sabun mandi, sampo, dan obat kumur yang semuanya berisi cairan dengan bau, warna, dan karakteristik serupa.
Isinya tidak seperti perlengkapan mandi pada umumnya. Berat total seluruhnya mencapai 2.030 mililiter.
Gatot mengatakan, sebelum mendeteksi peralatan mandi tersebut, sebenarnya GPS mencoba melawan atau menolak dilakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan miliknya.
Baca juga: Aparat Dalami Kemungkinan WN Brasil Racik Kokain Cair yang Diselundupkan ke Indonesia
Atas tingkah GPS itulah, dengan masih menaruh rasa curiga, petugas kemudian berinisiatif melakukan uji bakar atas cairan dari keenam botol perlengkapan mandi tersebut.
Akhirnya, tim operasi bersama pun melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan tes kedua terhadap isi botol-botol yang dibawa GPS itu.
"Selanjutnya kami tes cairan yang ada di dalamnya (botol perlengkapan mandi), itu cairannya terbakar dan hasilnya baru positif," jelasnya.
Hasil uji bakar itu ternyata menghasilkan 2 lapisan berwarna bening dan putih.
"Hasil pengujian terhadap 2 lapisan tersebut menggunakan alat deteksi dan uji laboratorium didapati hasil positif Narkotika golongan 1 jenis kokain pada lapisan bening," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.