Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Tutupi Kehamilan dari Calon Suami, ART Melahirkan dan Kuburkan Bayi di Rumah Majikan di Kramat Jati

Kompas.com - 01/03/2023, 10:39 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial SMY (20) membunuh bayinya sendiri di rumah majikan tempat dia bekerja.

SMY membunuh bayi perempuan yang baru dilahirkan lalu menguburkan rumah majikan yang terletak di Jalan SMPN 26, Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisari Besar Dhimas Prasetyo mengatakan, SMY mengaku tega membunuh korban karena hendak menikah.

"Motifnya sementara mau menikah dengan calon suaminya. Ini hamil dari pacarnya yang lama, jadi dia ingin menyembunyikan dari calon suaminya," kata Dhimas, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Mobil Pikap Terlihat Bawa Semen dan Kerikil Sebelum 2 Wanita Ditemukan Tewas Dicor di Bekasi

SMY ingin menyembunyikan bayi perempuan hasil hubungan dengan mantan pacarnya tersebut karena dalam waktu dekat dia berencana menikah dengan calon suaminya.

Berdasar hasil pemeriksaan sementara penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, SMY melahirkan di kamar mandi rumah majikannya.

"Kejadian ini ternyata pada hari Sabtu (25/2/2023) pagi sekitar pukul 06.30 WIB pembantu berinisial S itu melahirkan sendiri di lantai dua. Persisnya kamar mandi milik majikan," ujarnya.

Setelah melahirkan bayi dengan usia kandungan sekitar enam bulan di kamar mandi majikan. SMY lalu membunuh bayinya dan memasukkannya ke kantong plastik. Bayi itu dikubur di pekarangan rumah tersebut.

"Pasal yang kami sangkakan ke pelaku Undang-undang Perlindungan Anak Pasal 76c junto 80 ayat 3 dan 4. Kemudian di KUHP sendiri Pasal 338, 341dan 181 ancaman hukumannya 15 tahun," tutur Dhimas.

Baca juga: Detik-detik 2 Wanita Sebelum Dibunuh dan Dicor di Bekasi: Datang Berboncengan ke TKP, tetapi Tak Pernah Keluar Lagi

Kini SMY sudah ditangkap dan dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Timur untuk proses penyidikan lebih lanjut ditangani Unit PPA. Adapun jasad korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diotopsi.

Adapun penemuan jasad korban bermula ketika pemilik rumah curiga dengan keberadaan gundukan tanah di pekarangan rumahnya dalam keadaan dirubung lalat dan mengeluarkan bau anyir pada Selasa (28/2/2023).

Ketika gundukan tanah itu digali, pemilik rumah mendapati isi gundukan tersebut merupakan jasad bayi berjenis kelamin perempuan dalam kondisi tali pusar masih menempel.

Setelah menemukan jasad korban yang terkubur itu, majikan lalu melaporkan temuan ke pengurus lingkungan, Polsek Kramat Jati, dan Polres Metro Jakarta Timur.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ART Melahirkan dan Bunuh Bayi di Rumah Majikan Kramat Jati Demi Tutupi Kehamilan dari Calon Suami. (Penulis: Bima Putra | Editor: Acos aka Abdul Qodir)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Menanti Kejutan PSI dan Kaesang di Depok, Jadi Cawalkot?

Megapolitan
Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Motor Lawan Arus Kembali Renggut Korban Jiwa, Kali Ini Korbannya Pesepeda

Megapolitan
Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Megapolitan
Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Warga Kampung Bayam Akhirnya Bersedia Direlokasi ke Rusun, tapi Tetap Tuntut Hunian di KSB

Megapolitan
Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Penderitaan Bertubi-tubi Pasutri di Gambir: Ditusuk Adik Ipar, Tak Ada yang Menolong, Kini Tak Mampu Bayar Biaya RS

Megapolitan
Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Misteri Sapi Terdampar di Tengah Laut Jakut, Ditemukan Lemas oleh Nelayan, Akhirnya Dijual...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alarm Bahaya buat Orangtua, Anak-anak Diintai Prostitusi 'Online' | Nelayan Temukan Sapi Hidup di Laut

[POPULER JABODETABEK] Alarm Bahaya buat Orangtua, Anak-anak Diintai Prostitusi "Online" | Nelayan Temukan Sapi Hidup di Laut

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK12 Tanah Abang-Kebayoran Lama via Pos Pengumben

Rute Mikrotrans JAK12 Tanah Abang-Kebayoran Lama via Pos Pengumben

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK13 Tanah Abang-Kota Intan via Jembatan Lama

Rute Mikrotrans JAK13 Tanah Abang-Kota Intan via Jembatan Lama

Megapolitan
Bantah Klinik Kecantikannya Dibangun di Atas Saluran Air, Tompi: Saya Datang Kondisinya Sudah Begitu

Bantah Klinik Kecantikannya Dibangun di Atas Saluran Air, Tompi: Saya Datang Kondisinya Sudah Begitu

Megapolitan
Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Megapolitan
Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Megapolitan
Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Megapolitan
Minta Persetujuan Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta, Pemprov DKI Kirim Surat ke DPRD

Minta Persetujuan Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta, Pemprov DKI Kirim Surat ke DPRD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com