Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Komika Ryan Adriandhy Soal Proyek Galian di Jakarta: Enggak Ada Pemberitahuan, Tiba-tiba Ada Buldozer...

Kompas.com - 02/03/2023, 09:42 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kreator Domikado sekaligus pemeran Serial 'Malam Minggu Miko', Ryan Adriandhy Halim mengungkapkan keresahannya soal pembangunan galian yang mengganggu aktivitas warga.

Khususnya, kata dia, proyek galian yang pernah terjadi di Jalan Pejaten Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Proyek galian ini memang sudah hampir rampung 100 persen di kawasan tersebut. Namun, masih ada beberapa lubang galian yang otomatis membuat macet di Jalan Pejaten Raya ini.

"Yang sekarang lagi aku alamin banget persis di depan tempat ku tinggal galian gitu kayak kabel atau apa, pasti kan buat lalu lintas lebih macet gitu sih," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Ryan mengatakan, seharusnya proyek galian yang berskala besar disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat, agar masyarakat bisa mengetahui dan menghindari kawasan galian tersebut.

Baca juga: Ada 11 Galian Kabel di Jalan Warung Jati Barat, Lalu Lintas Tersendat

"Kadang kadang enggak jauh-jauh hari ngumuminnya, kemarin enggak ada tiba-tiba besok pagi sudah ada yang kerja, sudah ada buldozer, sudah ada apa," papar dia.

"Kalau bisa dikasih pengumuman atau apa ya akan ada pekerjaan dari tanggal segini sampai segini, jadi aku udah bisa plan 'oh di hari hari itu bisa berangkat lebih pagi' atau rute yang lain," jelasnya.

Ia mengatakan, proyek galian tersebut berimbas kemacetan yang cukup parah di Kawasan Jalan Pejaten Raya.

"Lumayan sih (macet). Dari yang biasa buat tiga mobil jadi satu mobil," tambah Ryan.

Ryan pun menambahkan, usai melakukan galian, jalanan yang biasanya halus dan rapih menjadi agak rusak dan bergelombang.

"Iya gelegek (kontur jalanannya) gitu kan," pungkasnya.

Baca juga: Pembangunan Jalan Tembus di Jakarta Dimulai Pekan Depan, Dimulai di Lima Lokasi Ini

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengerjakan proyek pembuatan saluran air di Pejaten Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat beberapa titik galian saluran air yang berada di Jalan Pejaten Raya. Area galian tersebut tampak ditutupi seng.

Galian saluran air itu memakan separuh badan jalan, khususnya dari Pejaten Barat ke arah Siaga, Pasar Minggu.

Kondisi ini membuat pengendara motor maupun mobil harus bergantian melitas dengan pengguna jalam dari arah berlawanan.

Bahkan, beberapa waktu sebelumnya seorang pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal usai terjatuh ke dalam lubang galian saluran air tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com