Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembunyi di Kampung Bahari, Dua Perampok Perempuan Tunarungu di Tol Japek Ditangkap

Kompas.com - 02/03/2023, 10:52 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perampok wanita tunarungu di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek berhasil ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Makasar Jakarta Timur.

Kapolsek Makasar Kompol Zaini Abdillah mengungkapkan, mereka ditangkap di persembunyiannya di Kampung Bahari, Jakarta Utara.

"Kami menemukan titik dua tersangka bersembunyi, yakni di Kampung Bahari. Lokasi penangkapan di wilayah Jakarta Utara," ujar dia ketika dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).

Salah satu tersangka perampokan, Darwis (31), ditangkap saat sedang membeli makanan.

Sementara Jefri (27) ditangkap saat sedang berada di persembunyiannya. Lokasi penangkapan Darwis dan Jefri saling berdekatan.

"Lokasi penangkapan pelaku pertama dan kedua tidak berjauhan," terang Zaini.

Baca juga: Wanita Tunarungu Jadi Korban Perampokan di Jalan Tol Arah Cikampek

Saat penangkapan berlangsung, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni satu buah ponsel yang dicuri, serta sweater dan topi yang pelaku gunakan saat kejadian berlangsung.

Namun, ada dua barang curian yang telah dijual oleh Darwis dan Jefri, yaitu satu buah ponsel lainnya dan kalung emas seberat empat gram.

"Untuk emas dan HP yang satunya lagi sudah dijual oleh pelaku," jelas Zaini.

Terkait proses penangkapan, ia menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Pemeriksaan beberapa hal termasuk rekaman kamera CCTV dan observasi di lapangan pun telah dilakukan.

"Akhirnya kami menemukan titik para tersangka bersembunyi, di Kampung Bahari. Kami berhasil menangkap dua pelaku tersebut," ujar dia.

Baca juga: Wanita Tunarungu yang Dirampok di Tol Japek Belum Laporan, Polisi Jemput Bola

Saat ini, seluruh barang bukti beserta Darwis dan Jefri sedang diamankan di Mapolsek Makasar untuk penyidikan lebih lanjut.

Perampokan di jalan tol

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita tunarungu berinisial O (34) menjadi korban perampokan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, tepatnya di dekat Universitas Borobudur, pada Sabtu (18/2/2023) pukul 16.30 WIB.

Kakak korban, Olivia (37) mengatakan, perampok menggasak sebuah tas berisi dua ponsel, perhiasan berupa kalung, dan uang senilai Rp 400.000.

"(Yang diambil juga) dompet isi KTP. Pelaku mengancam korban dan sopir dengan pisau. Puji Tuhan tidak ada yang terluka," ujar dia ketika dikonfirmasi, Minggu (19/2/2023).

Pada saat itu, O sedang bersama sopirnya. Mereka mengendarai mobil pikap berisi perlengkapan dekorasi pernikahan dan berencana keluar tol Bekasi Timur.

Baca juga: Saat Teddy Minahasa Bersumpah Tak Terima Uang Hasil Jual Sabu dari AKBP Dody...

Di tengah perjalanan, terpal penutup barang bawaan lepas akibat angin. Mereka pun menepikan mobil pikap untuk memperbaiki terpal.

"Saat sopir sedang perbaiki terpal, ada satu orang pria nodong sopir pakai pisau," Olivia berujar.

Sopir memberi aba-aba agar O yang sedang duduk di bangku sebelah kiri keluar dari mobil.

"Tapi, korban tidak menyadari jika ada ancaman kriminal karena keterbatasan pendengaran. Adik saya tunarungu," imbuh Olivia.

Pelaku berhasil memasuki mobil dari arah pintu sopir. Ia merampas tas O sembari menodongkan pisau ke arahnya.

Setelah itu, pelaku melompati pembatas jalan. Ketika melarikan diri, ia tampak berjalan dengan santai.

Baca juga: Terjerat Kasus Narkoba, Teddy Minahasa: Ini Pembunuhan Karakter terhadap Saya!

Sebab, kata Olivia, sopir yang tengah merekam video sembari berteriak minta tolong tidak digubris oleh pengguna tol lainnya.

Pada Senin (20/2/2023), Zaini mengungkapkan, pihaknya sudah membuat janji dengan O untuk saling bertemu.

"Korban sampai saat ini belum datang ke Polsek Makasar untuk melakukan laporan. Jadi kami proaktif dan lakukan jemput bola," terang dia ketika dikonfirmasi, Senin (20/2/2023).

Pada saat itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Olivia untuk koordinasi lebih lanjut.

Zaini menjelaskan, O sempat enggan melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian karena merasa trauma.

"Korban agak trauma karena tunarungu. Jadi dia enggak mau datang ke Polsek. Jadi kita jemput bola dan udah janjian untuk melakukan pemeriksaan dengan korban," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com