Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amarah Teddy Minahasa Saat Hadirin Persidangan Mendadak Tertawa Mendengar Dalih Tidak Nyambung Dirinya

Kompas.com - 02/03/2023, 12:31 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Inspektur Jenderal Teddy Minahasa, seketika murka saat tamu yang hadir tertawa usai mendengar keterangannya yang disampaikan di persidangan.

Seperti diketahui, Teddy Minahasa menjalani persidangan menjadi saksi mahkota di sidang kasus narkoba yang menyeret nama AKBP Dody Prawiranegara dan Linda Pujiastuti.

Amarah Teddy Minahasa terpancing saat sesi tanya jawab dengan penasihat hukum AKBP Dody Prawiranegara, Adriel Viari Purba, di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Ahli Digital Forensik Beberkan Riwayat Komunikasi Teddy Minahasa dan Anak Buahnya

Awalnya, penasihat hukum bertanya terkait alasan Teddy mengganti barang bukti sabu dengan tawas. Namun, Teddy meluruskan bahwa yang benar adalah Trawas bukan tawas. Hal itu terbukti dari riwayat chat-nya antara Teddy dengan Dody.

"Saya jawab yang benar dengan trawas (bukan tawas)," jawab Teddy, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (2/3/2023).

Penasihat hukum kemudian menjelaskan bahwa Trawas itu adalah nama sebuah kecamatan. Kembali berkilah, Teddy pun menjawab bahwa kata Trawas yang ditulisnya dalam chat malah diartikan tawas oleh ahli forensik.

"Jadi ahli forensik pun merekayasa saya. Dasar saudara menanyakan berdasarkan ahli digital forensik, kan?" jawab Teddy kepada Adriel.

Baca juga: Blak-blakan Linda, Mengaku Istri Siri Teddy Minahasa dan Sering Tidur Bareng, Langsung Dibantah Sang Jenderal...

Hakim Ketua, Jon Sarman Saragih kemudian ikut bertanya apa arti dari nama Trawas dalam percakapan tersebut.

"Sebuah kota di Mojokerto," jawab Teddy.

Jawaban Teddy pun makin mengundang tanda tanya oleh penasihat hukum. Dia pun kembali bertanya kepada Teddy.

"Berarti maksudnya, tawas tersebut diganti dengan nama kecamatan?" tanya Adriel.

Seketika, pertanyaan itu membuat hadirin di ruang sidang tertawa. Sebab, jawaban Teddy dinilai tak masuk akal.

Merespons gelak tawa para hadirin, Teddy menilai mereka telah menghina persidangan.

"Ini menghina pengadilan, Yang Mulia. Coba kuasa hukum ketawa di depan sidang pengadilan," kata Teddy marah.

Baca juga: Istri AKBP Dody Prawiranegara Akan Hadir di Persidangan, Bakal Bongkar Komunikasi dengan Istri Irjen Teddy Minahasa

Teddy kemudian menjelaskan bahwa dalam percakapannya dengan Dody tidak ada narasi terkait sabu ditukar dengan tawas. Ia menekankan bahwa kata dalam chat tersebut ialah Trawas bukan tawas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com