DEPOK, KOMPAS.com - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuat parkir on the street di kawasan Margonda menuai respons negatif dari sejumlah warga.
Warga Depok mengenal Jalan Raya Marganda Raya sering menjadi titik kemacetan, terutama hari libur atau weekend.
Mereka beranggapan jika kebijakan parkir on the street direalisasikan justru memperparah kemacetan.
"Kalau diperbolehkan parkir di bahu jalan sudah pasti macetlah, orang enggak parkir di bahu jalan saja sudah macet," kata Adi (47), warga Sukmajaya, Depok, Kamis (2/3/2023).
Pria yang berprofesi sebagai ojek daring itu meminta Wali Kota Depok mengurungkan niatnya untuk membuat parkir on the street.
Baca juga: Kritik Rencana Pemkot Depok Bikin Parkir On The Street di Margonda, Pengamat: Kebijakan yang Mundur!
Sebab, pembuatan kantong parkir itu untuk "memakan" median jalan.
"Memang sih harus menyiapkan kantong parkir, tapi yang enggak memakai jalan juga. Soalnya kantong parkir minim banget, lihat aja di ruko-ruko doang," imbuh dia.
Sependapat dengan Adi, warga Kukusan bernama Bagus (40) mengatakan, rencana parkir on the street bakal menimbulkan masalah baru lantaran median jalan semakin sempit.
"Kalau parkir di jalannya sih sepertinya makin jadi masalah baru lagi. Oke lah kebijakan ini untuk mengurangi penyalahgunaan fungsi trotoar, tapi lihatlah nanti ini imbasnya seperti apa," ujar dia.
Sebagai informasi, Pemkot Depok sedang mengkaji kantong parkir on the street di kawasan Margonda Depok.
Baca juga: Tertibkan Trotoar Margonda dari Kendaraan, Pemkot Depok Bakal Bikin Parkir On The Street
Hal itu dikatakan Wali Kota Depok Mohammad Idris sebagai upaya mengatasi penyalahgunaan fungsi trotoar yang sering dijadikan sebagai tempat parkir.
Idris menyadari bahwa penerapan parkir on the street bukan tanpa konsekuensi. Kata dia, median jalan Margonda akan lebih sempit, sedangkan separatornya harus dibongkar.
"Konsekuensinya median jalan akan diperkecil karena itu untuk melebarkan jalan dan separator juga akan dihilangkan untuk nanti (space) buat tempat-tempat parkir," kata Idris.
"Jadi nanti enggak ada jalur lambat dan jalur cepat," sambung dia.
Ke depannya, kata Idris, pembayaran parkir on the street bakal menggunakan sistem digitalisasi.
"Nanti ke depannya juga kita bisa digitalisasi, dipasang boks digital, nanti bayar langsung ke boks," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.