Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2023, 20:52 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Andri (48), salah satu warga di wilayah Gang Cue, Jalan Raya Ir Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi mengungkapkan, banjir yang merendam pemukimannya tak kunjung surut sejak enam bulan terakhir.

"Sudah dari tahun 2022, jadi bulan 8 (bulan Agustus) atau bulan 9 (bulan September), mulai tergenang air," jelas Andri saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat (3/3/2023).

Karena kondisi tersebut, lantai satu rumahnya pun tak bisa ditempati.

Ia terpaksa tinggal di lantai dua rumah dalam enam bulan terakhir.

"(Tinggal) di lantai 2, soalnya di lantai 1 sudah penuh sama air. Kira-kira sedengkul kalau di dalam. Itu juga karena diuruk, kalau enggak diuruk, bisa satu meter," ungkap dia.

Baca juga: Dalam 3 Tahun Terakhir, Puluhan Rumah di Gang Cue Bekasi Langganan Banjir

Banjir yang tak kunjung surut membuat sejumlah tetangga Andri sudah meninggalkan rumah mereka. Namun, Andri masih bertahan. 

Andri mengungkapkan, dirinya akan mengungsi apabila air di lantai 1 sudah semakin tinggi dan tidak memungkinkan untuk terus menetap di lantai 2.

"Kalau masih sebetis saya, aman. Kecuali kalau tinggi sampai hampir kepala, saya tinggal sudah," jelas Andri.

Satu unit rumah di Jalan Raya Ir Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi yang terendam banjir, Jumat (3/3/2023). Meski terendam air, namun rumah tersebut belum ditinggal oleh pemiliknya.KOMPAS.com/JOY ANDRE T Satu unit rumah di Jalan Raya Ir Juanda, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi yang terendam banjir, Jumat (3/3/2023). Meski terendam air, namun rumah tersebut belum ditinggal oleh pemiliknya.

Kelik, Ketua RT 06 RW 01 juga terganggu akibat banjir yang merendam rumahnya. Aktivitasnya sebagai pedagang pun terganggu karena air tak kunjung surut.

"Harusnya kan saya dagang, ini enggak bisa dagang. Waktu diutamakan untuk ngalor-ngidul urus ini (banjir)," keluh Kelik.

Kelik juga mengungkapkan, hingga kini tidak ada aksi nyata dari Pemerintah Kota Bekasi untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut. 

Ia berharap Pemkot bisa segera bergerak ke lokasi untuk mencari akar masalah banjir yang tak kunjung surut.

"Yang penting air ini surut. Sudah banyak yang gatal-gatal, apalagi ini lokasinya dekat di tengah kota, kan," harap dia.

Baca juga: Menengok Gang Cue di Bekasi yang Jadi Langganan Banjir, Banyak Rumah Ditinggal Pemiliknya

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Jumat (3/3/2023), air yang menggenangi kawasan itu memiliki ketinggian sekitar 40 centimeter.

Berbeda dengan permukiman warga pada umumnya, tak terlihat adanya aktivitas yang ramai di kawasan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kepada Peserta Munajat 212, Waketum MUI: Pilih Pemimpin Siapa Saja, tapi Jangan Terpecah Belah

Kepada Peserta Munajat 212, Waketum MUI: Pilih Pemimpin Siapa Saja, tapi Jangan Terpecah Belah

Megapolitan
Aksi Munajat 212 di Monas, Peserta Tak Henti-henti Teriakkan 'Free Palestine!'

Aksi Munajat 212 di Monas, Peserta Tak Henti-henti Teriakkan "Free Palestine!"

Megapolitan
Pilunya Nasib Remaja di Tangerang Melahirkan Bayi dari Ayah Kandungnya Sendiri...

Pilunya Nasib Remaja di Tangerang Melahirkan Bayi dari Ayah Kandungnya Sendiri...

Megapolitan
Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas di Sekitar Monas Selama Aksi Munajat 212

Ini Rekayasa Arus Lalu Lintas di Sekitar Monas Selama Aksi Munajat 212

Megapolitan
Ada Munajat 212 di Monas, Ini 18 Lokasi Kantong Parkir yang Bisa Digunakan Peserta

Ada Munajat 212 di Monas, Ini 18 Lokasi Kantong Parkir yang Bisa Digunakan Peserta

Megapolitan
Peserta Aksi Munajat Kubro 212 Padati Monas, Berdoa untuk Kemerdekaan Palestina

Peserta Aksi Munajat Kubro 212 Padati Monas, Berdoa untuk Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Patah Hati Tak Dinikahi, Perempuan di Cipinang Melayu Nekat Gantung Diri di Kontrakan

Patah Hati Tak Dinikahi, Perempuan di Cipinang Melayu Nekat Gantung Diri di Kontrakan

Megapolitan
UMK Kota Depok 2024 Ditetapkan Naik Jadi Rp 4,8 Juta

UMK Kota Depok 2024 Ditetapkan Naik Jadi Rp 4,8 Juta

Megapolitan
Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang Melayu Tinggalkan Pesan Misterius di Ponselnya

Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang Melayu Tinggalkan Pesan Misterius di Ponselnya

Megapolitan
Hindari Viktimisasi Berulang, Anak yang Diperkosa Ayah Kandung di Tangsel hingga Hamil Bisa Ganti Identitas

Hindari Viktimisasi Berulang, Anak yang Diperkosa Ayah Kandung di Tangsel hingga Hamil Bisa Ganti Identitas

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Baru Hujan Sehari, Jakarta Kebanjiran Lagi | Ulah Pengemudi Nissan Xtrail Terobos Pelintasan KRL

[POPULER JABODETABEK] Baru Hujan Sehari, Jakarta Kebanjiran Lagi | Ulah Pengemudi Nissan Xtrail Terobos Pelintasan KRL

Megapolitan
Komplotan Pencuri Bawa Kabur 3 Motor di Rumah Kos Bekasi dalam Hitungan Menit

Komplotan Pencuri Bawa Kabur 3 Motor di Rumah Kos Bekasi dalam Hitungan Menit

Megapolitan
Gasak 2 Motor di Hari yang Sama, Seorang Satpam di Blok M Ditangkap Polisi

Gasak 2 Motor di Hari yang Sama, Seorang Satpam di Blok M Ditangkap Polisi

Megapolitan
Terpeleset Saat Main di Bantaran, Bocah Laki-laki Hanyut Terseret Arus Kali Angke Tangerang

Terpeleset Saat Main di Bantaran, Bocah Laki-laki Hanyut Terseret Arus Kali Angke Tangerang

Megapolitan
Nekatnya 2 Karyawan di Cipayung, Curi Ponsel dan Motor Bos Sendiri lalu Kabur ke Purwakarta

Nekatnya 2 Karyawan di Cipayung, Curi Ponsel dan Motor Bos Sendiri lalu Kabur ke Purwakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com