Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Seandainya Hadi Tak Kembali ke Kontrakan Saat Kebakaran Hebat Landa Depo Pertamina Plumpang..."

Kompas.com - 04/03/2023, 19:20 WIB
Firda Janati,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Umur sudah ada yang mengatur. Begitu pula terjadi pada Hadi (30), salah seorang warga di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, yang menjadi korban meninggal akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Dia meninggal dunia ketika kembali ke kontarakannya untuk mengambil sesuatu, meski sebelumnya dia sempat melarikan diri dari kontrakannya. 

Adapun dia tinggal di sebuah kontrakan yang berbatasan dengan tembok Depo Pertamina Plumpang.

Baca juga: Ke Warga Plumpang, Wapres: Kalau Ada Penataan, Nurut Ya Bu...

Kakak ipar Hadi bernama Maemunah (31) menuturkan, awalnya, Hadi sedang asyik menonton televisi sambil rebahan di kontrakannya. Aktivitas itu biasa dilakukan pada malam hari menjelang tidur.

"(Awalnya) lagi tiduran, lagi nonton televisi," ujar Maemunah saat dijumpai di RS Polri Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3/2023).

Sekitar pukul 20.11 WIB, Hadi dan Maemunah mendengar suara ledakan cukup keras dari dalam Depo Pertamina.

Kemudian, keduanya melihat warga berlarian di jalan depan kontrakannya ke arah jalan besar sembari berteriak, "kebakaran, kebakaran".

Sontak, Hadi dan Maemunah  keluar kontrakan dan ikut berlari ke arah jalan besar. Bahkan, mereka tidak sempat mengunci pintu rumah saking panik dan takutnya.

"Ada suara ledakan. Setelah itu pada keluar lah, lari," ujar dia.

Di tengah pelariannya itu, Hadi tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia membiarkan Maemunah berlari ke arah jalan besar, sedangkan dia berbalik kembali ke kontrakannya.

Baca juga: Pertamina Akan Bayar Biaya Perawatan dan Beri Santunan Korban Tewas Akibat Kebakaran di Depo Plumpang

Tak ada sepatah kata yang didengar Maemunah, ketika Hadi tiba-tiba berputar arah.

Di dalam benak Maemunah, Hadi hendak menyelamatkan barang-barang berharga. Oleh sebab itu, ia tidak mencegah langkah Hadi yang berlawanan arah dengan warga kebanyakan.

"Dia (Hadi) lari lagi ke dalam kontrakan, kayaknya ambil sesuatu. Jadi (kami) terpisah," ujar Maemunah.

Beberapa saat kemudian, Maemunah mendengar suara ledakan untuk yang kedua kali dari arah Depo Pertamina. Sejak suara itu, ia tak pernah melihat Hadi lagi hingga detik ini.

Belakangan, ia mengetahui bahwa Hadi turut menjadi korban tewas di dalam peristiwa kebakaran hebat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com