JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api dengan cepat merambat ke permukiman warga yang ada di sekitar depo pertamina tersebut setelah terdengar ledakan.
Setidaknya 19 orang tewas akibat kebakaran tersebut, lebih dari 50 orang mengalami luka bakar, dan ribuan lainnya mengungsi.
Diberitakan Kompas.com bahwa Depo Pertamina Plumpang ini lokasinya dikepung oleh permukiman padat, terutama di sisi utara.
Bahkan, tembok rumah warga menempel dengan tembok pembatas depo, seperti yang tampak di citra satelit Google Maps.
Baca juga: Mobil Trauma Healing Dikerahkan untuk Pulihkan Psikologi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Seharusnya, lahan di sekitar depo merupakan area steril karena kecelakaan yang terjadi pada Jumat malam lalu bisa sewaktu-waktu terjadi.
Nyatanya, kebakaran serupa pernah terjadi di Depo Pertamina Plumpang pada tahun 2009 lalu dan memakan satu korban jiwa.
Saat itu, Pertamina diminta untuk segera membebaskan lahan di sekitar depo, tetapi tak kunjung terlaksana hingga bencana besar kembali terjadi akhir pekan lalu.
Depo Pertamina Plumpang dibangun pada tahun 1972.
Saat itu, kawasan Plumpang masih didominasi rawa-rawa.
Baca juga: Ibu dan Kakaknya Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Lidya Dicegat Saat Dekati Lokasi Kejadian
Hal ini dikonfirmasi oleh warga sekitar yang bernama Eni (45).
Saat ia pindah ke lokasi rumahnya yang terdampak kebakaran, Eni menyampaikan bahwa lokasi itu tadinya merupakan rawa.
Eni mengaku juga tidak menyadari bahaya tinggal di sekitar depo Pertamina.
“Pas awal pindah beneran enggak tahu kalau (kawasan ini) bahaya. Di sana rawa-rawa (dulunya),” ujar Eni.
Ia mengaku sudah tinggal di sana sejak 30 tahun yang lalu.
“Saya sudah puluhan tahun, mungkin ada 30 tahun di sini. Jadi kalau boleh memilih, mending deponya aja yang dipindah,” pungkas Eni.
Baca juga: Antisipasi Penjarah, Polri Kerahkan Personel Jaga Rumah Korban Kebakaran di Plumpang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengunjungi korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Jokowi mengatakan bahwa kawasan di sekitar Depo Pertamina Plumpang adalah zona berbahaya yang tidak bisa lagi ditinggali.
Jokowi menyatakan telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono segera mencari solusi atas persoalan di Plumpang.
Pilihannya adalah merelokasi warga atau memindahkan Depo Pertamina Plumpang.
"Harus ada solusinya. Bisa saja (Depo Pertamina) Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, solusi tersebut nantinya akan diputuskan Erick dan Heru Budi.
(Penulis : Dzaky Nurcahyo/ Editor : Irfan Maullana)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.