Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2023, 17:31 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap nyawa sangat berarti di tengah musibah kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023).

Tak hanya manusia, setiap nyawa hewan peliharaan juga memiliki arti penting bagi para pemilik maupun pencinta hewan. Hal ini yang membuat Animal Defenders Indonesia ikut bergerak.

Berbekal keranjang, para pencinta hewan yang tergabung dalam "Animal Defenders Indonesia" ini mencari hewan yang sudah mati maupun masih bisa diselamatkan dari kebakaran itu.

Baca juga: Ibu dan Kakaknya Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Lidya Dicegat Saat Dekati Lokasi Kejadian

Salah satu relawan Animal Defenders Indonesia, Martalia mengatakan kehadiran mereka tulus dan tak mengharapkan imbalan apa pun untuk menolong hewan yang butuh pertolongan.

"Karena kan perbantuan manusia juga sudah banyak, kami samakanlah makhluk hidup," kata Martalia, dilansir dari Antara, Senin (6/3/2023).

Di bawah teriknya matahari, mereka berkeliling dan bertanya soal keberadaan hewan yang butuh diselamatkan setelah kebakaran besar tersebut.

Komunitas ini datang sejak Sabtu (4/3/2023). Mereka datang dari berbagai wilayah, di antaranya Bekasi, Ciledug, hingga Cengkareng.

Baca juga: Antisipasi Penjarah, Polri Kerahkan Personel Jaga Rumah Korban Kebakaran di Plumpang

Mereka terus mencari hewan-hewan yang turut jadi korban kebakaran hingga malam hari meskipun dengan kondisi minim cahaya, banyak reruntuhan bangunan, maupun pecahan beling.

Harapan mereka hanya satu, yaitu bisa menemukan satwa yang sakit ataupun selamat dari reruntuhan puing bangunan kebakaran.

Jika ditemukan sakit akan langsung dibawa ke dokter hewan, kalau ditemukan sudah tak bernyawa, maka akan mereka akan dibantu menguburkan secara layak.

Kegiatan mereka diawali dengan mendatangi setiap rumah dengan menanyakan kepada warga atau mencari sendiri hewan yang diduga terjebak.

Baca juga: Pencarian Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Telah Dihentikan

Kendati demikian, mereka tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri, misalnya mempertimbangkan kekokohan bangunan dan berhati-hati setiap kali memasuki bangunan yang terbakar itu.

Hingga kini, kurang lebih 15 hewan yang sudah terdata dan jumlahnya akan terus bertambah seiring misi penyelamatan mereka dalam beberapa hari ke depan.

Belasan satwa yang ditemukan itu, mulai dari kucing, burung, ikan, hingga monyet. Kebanyakan kucing ditemukan dalam kondisi luka bakar dan bulunya botak hingga kulitnya terkelupas.

Dari pintu ke pintu, Martalia dan relawan lainnya berusaha mencari dengan teliti mulai dari mendengar suara hewan hingga menelusuri puing bangunan di lokasi kebakaran tersebut.

Dia turut meyakinkan pihaknya akan terus merawat hewan-hewan yang masih hidup, bahkan hingga sang pemilik memintanya kembali, maka akan dikembalikan sampai keadaan hewan sembuh.

Baca juga: Tewas Berpelukan, Dayuh dan Putranya Tak Maju Selangkah Pun dari Warung demi Jaga Amanah Saat Kebakaran di Plumpang

Jika sang pemilik tak kunjung datang, maka bisa mereka rawat sendiri maupun dicarikan pemilik yang baru.

"Manusia tentu akan merasakan sakit yang sama juga seperti satwa-satwa itu. Jadi paling tidak rasa nurani kita tersentuh sebagai makhluk hidup,” tutur dia.

Martalia menyampaikan jika ada yang membutuhkan pertolongan terkait hewan korban kebakaran, bisa menghubungi hotline tim relawan itu di WhatsApp 08989123789.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penyidik KPK Bawa Benda Diduga Mesin Penghitung Uang ke Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo

Penyidik KPK Bawa Benda Diduga Mesin Penghitung Uang ke Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo

Megapolitan
Saksi Dengar Ledakan Sebelum Kebakaran Warteg di Gambir yang Tewaskan 2 Orang

Saksi Dengar Ledakan Sebelum Kebakaran Warteg di Gambir yang Tewaskan 2 Orang

Megapolitan
Mobil Keluar-Masuk hingga Advokat Datangi Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK

Mobil Keluar-Masuk hingga Advokat Datangi Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK

Megapolitan
Kebakaran di Gambir Tewaskan Dua Orang, Salah Satunya Sedang Tidur

Kebakaran di Gambir Tewaskan Dua Orang, Salah Satunya Sedang Tidur

Megapolitan
Suasana Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK, Tertutup Rapat dan Sepi

Suasana Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK, Tertutup Rapat dan Sepi

Megapolitan
Jalan Kaesang Maju Pilgub DKI Dinilai Terbuka Lebar Jika Direstui Jokowi

Jalan Kaesang Maju Pilgub DKI Dinilai Terbuka Lebar Jika Direstui Jokowi

Megapolitan
Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan 'Predatory Pricing'

Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan "Predatory Pricing"

Megapolitan
Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Megapolitan
Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Megapolitan
Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Megapolitan
Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk 'Tap Out'

Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk "Tap Out"

Megapolitan
Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Megapolitan
Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com