JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap nyawa sangat berarti di tengah musibah kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023).
Tak hanya manusia, setiap nyawa hewan peliharaan juga memiliki arti penting bagi para pemilik maupun pencinta hewan. Hal ini yang membuat Animal Defenders Indonesia ikut bergerak.
Berbekal keranjang, para pencinta hewan yang tergabung dalam "Animal Defenders Indonesia" ini mencari hewan yang sudah mati maupun masih bisa diselamatkan dari kebakaran itu.
Baca juga: Ibu dan Kakaknya Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Lidya Dicegat Saat Dekati Lokasi Kejadian
Salah satu relawan Animal Defenders Indonesia, Martalia mengatakan kehadiran mereka tulus dan tak mengharapkan imbalan apa pun untuk menolong hewan yang butuh pertolongan.
"Karena kan perbantuan manusia juga sudah banyak, kami samakanlah makhluk hidup," kata Martalia, dilansir dari Antara, Senin (6/3/2023).
Di bawah teriknya matahari, mereka berkeliling dan bertanya soal keberadaan hewan yang butuh diselamatkan setelah kebakaran besar tersebut.
Komunitas ini datang sejak Sabtu (4/3/2023). Mereka datang dari berbagai wilayah, di antaranya Bekasi, Ciledug, hingga Cengkareng.
Baca juga: Antisipasi Penjarah, Polri Kerahkan Personel Jaga Rumah Korban Kebakaran di Plumpang
Mereka terus mencari hewan-hewan yang turut jadi korban kebakaran hingga malam hari meskipun dengan kondisi minim cahaya, banyak reruntuhan bangunan, maupun pecahan beling.
Harapan mereka hanya satu, yaitu bisa menemukan satwa yang sakit ataupun selamat dari reruntuhan puing bangunan kebakaran.
Jika ditemukan sakit akan langsung dibawa ke dokter hewan, kalau ditemukan sudah tak bernyawa, maka akan mereka akan dibantu menguburkan secara layak.
Kegiatan mereka diawali dengan mendatangi setiap rumah dengan menanyakan kepada warga atau mencari sendiri hewan yang diduga terjebak.
Baca juga: Pencarian Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Telah Dihentikan
Kendati demikian, mereka tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri, misalnya mempertimbangkan kekokohan bangunan dan berhati-hati setiap kali memasuki bangunan yang terbakar itu.
Hingga kini, kurang lebih 15 hewan yang sudah terdata dan jumlahnya akan terus bertambah seiring misi penyelamatan mereka dalam beberapa hari ke depan.
Belasan satwa yang ditemukan itu, mulai dari kucing, burung, ikan, hingga monyet. Kebanyakan kucing ditemukan dalam kondisi luka bakar dan bulunya botak hingga kulitnya terkelupas.
Dari pintu ke pintu, Martalia dan relawan lainnya berusaha mencari dengan teliti mulai dari mendengar suara hewan hingga menelusuri puing bangunan di lokasi kebakaran tersebut.
Dia turut meyakinkan pihaknya akan terus merawat hewan-hewan yang masih hidup, bahkan hingga sang pemilik memintanya kembali, maka akan dikembalikan sampai keadaan hewan sembuh.
Jika sang pemilik tak kunjung datang, maka bisa mereka rawat sendiri maupun dicarikan pemilik yang baru.
"Manusia tentu akan merasakan sakit yang sama juga seperti satwa-satwa itu. Jadi paling tidak rasa nurani kita tersentuh sebagai makhluk hidup,” tutur dia.
Martalia menyampaikan jika ada yang membutuhkan pertolongan terkait hewan korban kebakaran, bisa menghubungi hotline tim relawan itu di WhatsApp 08989123789.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.