JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dr Theryoto mengatakan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang dirawat di RS tersebut mengalami luka bakar di atas 50 persen.
Hal itu diungkapkan Theryoto kepada awak media di lobi RSPP pada Senin (6/3/2023).
"Saat ini kami merawat 24 korban yang masuk ke dalam kategori luka berat. Luka bakarnya jelas di atas 50 persen semua. Mungkin sekitar 50-95 persen," jelas Theryoto.
Baca juga: Sebelum Ada IMB Sementara, Warga Dekat Depo Pertamina Plumpang Cuma Pegang Surat Kop RW
Sebanyak 24 korban yang dirawat terbagi atas 15 laki-laki dan sembilan perempuan.
Jika dilihat berdasarkan kategori usia, ada tiga pasien balita, tiga pasien remaja, dan sisanya termasuk dalam usia dewasa.
"Kami berupaya memberikan penanganan terbaik. Kami melakukan pembersihan luka, perawatan luka, pemberian cairan tubuh, makanan yang sehat, dan obat-obatan yang sesuai indikasi medisnya," tambah dia.
Soal kondisi pasien, Theryoto mengungkap belum ada progres signifikan sejak para korban dirujuk ke RSPP pada Sabtu (4/3/2023).
Namun, tim dokter RSPP telah melakukan serangkaian operasi demi mempercepat penyembuhan para korban.
"Kondisi pasien hari ini sama seperti kemarin, dan kita sudah melakukan serangkaian operasi. Ada luka bakar dan lain-lain, kita jalankan semua. Kita harapkan semua bisa satu kekuatan, satu ketahanan tubuh yang baik, dan bisa pulih," tegas dia.
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Baca juga: Sejarah Depo Pertamina Plumpang, Sudah Ada Sebelum Ramai Permukiman Warga
Setelah itu, api dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.