JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) merawat 24 korban luka imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Direktur RSPP dr Theryoto mengungkapkan, sebagian korban mengalami trauma pernapasan.
"Beberapa pasien mengalami trauma di daerah saluran pernapasan. Kami benar-benar memperhatikan pasien yang bergejala atau tengah mengalami hal tersebut," kata Theryoto kepada awak media, Senin (6/3/2023).
"Kami memberikan perhatian lebih karena mereka membutuhkan alat bantu untuk bernapas," tambah dia.
Baca juga: Selain Sidik Jari, Polisi Andalkan 4 Hal untuk Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Trauma pernapasan acap kali menimpa korban kebakaran. Hal itu disebabkan korban menghirup udara panas dan kepulan asap dalam jangka waktu lama.
Efeknya, saluran pernapasan pun membengkak dan semakin lama tertutup akibat menghirup udara tidak sehat.
Oleh karena itu, Theryoto menyebut pihaknya menyediakan ruang khusus kepada keluarga korban di RSPP.
Ruang khusus disediakan agar pihak keluarga bisa ikut memantau progres penyembuhan sekaligus melakukan koordinasi.
"Selain memberikan tempat perawatan bagi pasien, kami juga memberikan tempat bagi keluarga yang menunggu. Harapannya kami bisa terus berkoordinasi terhadap progres kesembuhan korban dan memberitahu kondisi terkini," ungkap Theryoto.
Sebagai informasi, korban luka-luka akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang mulai dirujuk ke RSPP pada Sabtu (4/3/2023).
Seluruh korban yang dirawat di RSPP memiliki persentase luka bakar yang cukup tinggi. Rentangnya antara 50-95 persen.
"Saat ini kami merawat 24 korban yang masuk ke dalam kategori luka berat. Luka bakarnya jelas di atas 50 persen semua. Mungkin sekitar 50-95 persen," jelas Theryoto.
Dari 24 korban yang dirawat, Theryoto memaparkan bahwa korban terbagi atas 15 Laki-laki dan sembilan perempuan.
Jika dilihat berdasarkan kategori usia, ada tiga pasien balita, tiga pasien remaja, dan sisanya termasuk dalam usia dewasa.
"Kami berupaya memberikan penanganan terbaik. Kami melakukan pembersihan luka, perawatan luka, pemberian cairan tubuh, makanan yang sehat, dan obat-obatan yang sesuai indikasi medisnya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.