Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Korban Kebakaran di Kembangan: Semuanya Habis, Uang Berobat Bapak Ikut Terbakar...

Kompas.com - 07/03/2023, 15:29 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda hunian semipermanen di kawasan Kembangan, Jakarta Utara menyisakan kepedihan bagi korban.

Mereka kehilangan harta benda yang tak bersisa karena hangus dilalap api.

Parmini (56), salah satu korban mengatakan peristiwa itu menyebabkan seisi warung makannya hancur terbakar.

"Habis, enggak ada yang bisa diselamatin. Uang semuanya habis buat berobat Bapak (suami Parmini) lagi sakit," ujar Parmini saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (7/3/2023).

Uang senilai Rp 4 juta yang didapatkannya dari membuka warung nasi ikut dilalap si jago merah. Padahal, kata dia, uang tersebut bakal digunakan untuk berobat suaminya.

Baca juga: Paniknya Amanah di Kembangan Diteriaki Kebakaran Saat Memasak, Ternyata Api Sudah Besar di Atas Rumahnya

 

Suara perempuan asal Semarang, Jawa Tengah itu bergetar ketika menceritakan insiden kebakaran di rumah kontrakan yang telah ditempatinya selama 20 tahun. Mata Parmini juga tampak berkaca-kaca, menahan linangan air mata.

"Api itu dari atas bengkel, kamar saya kan di atas. Warung yang sebelah sini teriak-teriak terus saya mau ke kamar atas tahu-tahunya api udah sampai bengkel ban," papar Parmini.

"Terus saya enggak jadi naik, apinya sudah pada merembet ke bawah enggak bisa nyelametin apa-apa," lanjutnya lagi.

Saat itu, Parmini tengah bersama sang suami di lantai yang dijadikan sebagai warung makan. Sebelum kebakaran terjadi, listrik di rumahnya pun padam. Parmini juga sempat ingin naik ke kamar lantai dua, namun dia urung melakukannya karena api sudah membesar.

"Kok tiba-tiba saya menengok pintu kamar api sudah besar dari atas. Saya langsung lari," sebut Parmini.

Baca juga: Warga Ungkap Listrik Sempat Mati Sebelum Api Lalap Bangunan Semipermanen di Kembangan

Para pelanggan yang sedang makan di warungnya lantas ikut menyelamatkan diri. Parmini berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah setelah menjadi korban kebakaran.

"Ya kalau pemerintah mau bantu saya sedikit. Soalnya saya di kampung juga enggak ada usaha. Usahanya di sini," pungkasnya.

Setidaknya, ada lima bangunan yang terdiri dari bengkel, dua rumah makan, warung kopi, dan tempat servis barang elektronik. Kasiops Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin mengatakan kebakaran mulanya dilaporkan oleh warga pukul 07.55 WIB.

"Objek terbakar rumah tinggal, pengerahan awal 5 unit mobil pemadam kebakaran dengan 25 personel" ujar Syarifudin dalam keterangannya, Selasa.

Petugas damkar sampai di lokasi pukul 07.58 WIB dan bergegas untuk memadamkan api.

Baca juga: Murid SMAN 112 Jakarta Berlarian Selamatkan Diri Saat Api Membakar Bangunan Samping Sekolah

"Pengerahan akhir unit dan personel sebanyak 14 unit dan 60 personel," jelas Syarifudin.

Adapun berdasarkan pantauan Kompas.com, kebakaran menghanguskan material bangunan. Hanya tersisa ban motor, tabung gas, kayu, dan kabel listrik yang berada di sekitar area itu. Beberapa korban juga tampak mengungsi ke warung yang tak jauh dari hunian mereka.

Dalam video yang diterima Kompas.com, api tampak melalap sejumlah bangunan yang bersebelahan dengan SMA Negeri 112 Jakarta.

Para murid terlihat berlarian keluar area sekolah. Sementara warga sekitar mencoba untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Kebakaran dinyatakan selesai pada pukul 08.45 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com