JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan akan memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). TBBM tersebut akan dibangun pada akhir 2024.
Sebelum TBBM dibangun, pemerintah akan menyiapkan buffer zone atau zona aman di sekitar TBBM Plumpang dan kilang-kilang Pertamina di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, zona aman ini tidak hanya disiapkan di sekitar TBBM Plumpang, melainkan juga di sarana vital lainnya.
Kompas.com mendapatkan kesempatan melihat langsung lahan yang kini tengah disiapkan oleh PT Pelindo.
Baca juga: Erick Thohir Bakal Relokasi TBBM Plumpang ke Lahan Pelindo
Namun, awak media hanya diperbolehkan melihat dari kejauhan, tepatnya di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara.
Sebab, lahan yang nantinya akan bernama NPCT2 tersebut masih dalam tahap pematangan tanah.
Divisi Pengendalian Proyek PT Pelindo Setyo Budiono mengungkapkan, lahan tersebut merupakan hasil proyek reklamasi dengan luas sekitar 83 hektar.
"Kami sudah mulai sekitar 60 hari (lalu), dari 1.005 hari durasinya," kata Setyo di NPCT1, Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Masih Mengungsi, Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Kekurangan Obat-obatan
Berdasarkan pengalaman Kompas.com, untuk masuk ke wilayah NPCT1 dari New Priok Common Gate, memerlukan waktu 2,5 menit dengan kecepatan mobil 60-80 kilometer per jam.
Menurut Google Maps, jarak dari New Priok Common Gate ke NPCT1 yakni 2 kilometer.
Sepanjang jalan tersebut, kendaraan melewati sebuah flyover yang di bawahnya merupakan perairan yang bermuara ke laut lepas.
Memasuki wilayah NPCT1, tidak ada satu pun rumah warga yang berdiri dan hanya terlihat aktivitas para pekerja proyek.
Baca juga: Heru Budi Pertimbangkan Usulan Relokasi Warga Sekitar Depo Pertamina Plumpang ke Wisma Atlet
Masih menurut pantauan Kompas.com, tanah yang masih dalam tahap pematangan itu masih berupa lahan kosong.
Dari kejauhan, terlihat sejumlah alat berat dan beberapa orang yang tengah bekerja di lokasi.
Lahan tersebut jauh dari permukiman warga. Permukiman terdekat dari sana adalah Kelurahan Kali Baru yang jaraknya sekitar 7 kilometer dari lahan tersebut.
Menurut rencana, kata Setyo, depo Pertamina akan berada di wilayah Product Terminal (PT) 1, yang masuk dalam kawasan NPCT2.
Baca juga: Ayahnya Hilang dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Anak: Terakhir Lari di Belakang Mama...
Adapun PT 1 merupakan kawasan untuk menampung komoditas cair, termasuk BBM. Sementara itu, CT merupakan kawasan untuk menampung kontainer.
“Ini kan NPCT2. Itu menampung kontainer. Yang untuk PT, produk terminal, itu yang akan menampung komoditas cair, termasuk BBM,” ujar Setyo.
Kepada wartawan, Setyo menuturkan bahwa kawasan yang disiapkan untuk depo Pertamina tersebut seluas sekitar 185.828,29 meter persegi atau 24 hektar.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Sebut Lahan di Sekitar Depo Pertamina Plumpang Tak Seharusnya Dihuni
Namun, Pelindo siap memperluas lahan jika dibutuhkan oleh Pertamina.
“Itu yang relokasi, itu nanti ada di sebelah sana. Itu luasnya sekitar 24 hektar. Hal itu bisa diperluas lagi, sampai luas yang dibutuhkan. Misalnya kemarin dari Pertamina, minimal ada 30 hektar, itu bisa kami tambahkan,” tutur Setyo.
Setyo berujar, pihaknya sudah memperhitungkan zona aman atau buffer zone terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi peristiwa seperti kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
“Kalau memenuhi syarat atau enggak, kita lihat dari buffer zone di sini, jelas enggak ada penduduk. Enggak kelihatan kan? Secara minimal, kami sudah memenuhi,” kata Setyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.