JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian enggan terburu-buru dalam mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Karumkit Bhayangkara Polri Brigjen Pol Hariyanto menuturkan, targetnya bukanlah mengejar waktu, tetapi memastikan identifikasi dilakukan secara akurat.
"Targetnya adalah kebenaran dari identifikasi. Kita targetnya harus mengidentifikasi semua dengan kesaksian yang hampir 100 persen," tuturnya di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Jasad Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dijemput Keluarganya di RS Polri
Hariyanto mengatakan, pihaknya memang berusaha mengidentifikasi seluruh jenazah di rumah sakit itu.
Namun, tegas dia, proses tetap harus dilakukan secara hati-hati.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengamini hal tersebut.
"Jelas prinsip kehati-hatian dan ketelitian diutamakan. Jadi, benar-benar (proses) identifikasi ini menentukan identitas jenazah tersebut," ujar Ahmad.
"Mengenai waktu, tentu akan dilaksanakan (penyelesaian identifikasi) sesegera mungkin. Namun tidak boleh mengabaikan ketelitian dan kehati-hatian," imbuh dia.
Baca juga: 7 Jenazah dan 1 Bagian Tubuh Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Belum Teridentifikasi
Sampai Selasa (7/3/2023) kemarin, baru 8 dari total 15 jenazah yang teridentifikasi
Fahrul Hidayatulah (28) dan Muhammad Bukhori (41) sejak Sabtu (4/3/2023) atau sehari usai insiden kebakaran.
Jenazah terbaru yang berhasil diidentifikasi pada Minggu adalah Iriana (61).
Selanjutnya pada Selasa, terdapat lima jenazah yang berhasil teridentifikasi.
Mereka adalah Sumiati atau Neneng (71) dan Raffasya Zayid Athallah (4).
Kemudian Trish Rhea Aprilita (12), Suheri (32), dan Hadi (32).
Baca juga: Sulitnya Mengidentifikasi 7 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam pukul 20.11 WIB.
Api diduga berasal dari pipa bahan bakar minyak (BBM) di area depo yang meledak.
Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Akibat kebakaran itu, 19 orang tewas dan 49 lainnya luka-luka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.