JAKARTA, KOMPAS.com - Korban penganiayaan Mario Dandy Satrio (20), D (17), sudah dirawat lebih dari dua pekan di Unit Perawatan Intensif (ICU).
Juru bicara keluarga D, M Rustam, mengungkap bahwa sang keponakan sukses melewati salah satu fase kritis.
D yang sebelumnya koma dewasa ini menunjukkan reaksi emosi.
Hal itu ditunjukkan melalui video yang diunggah Jonathan Latumahina, ayah D, di laman Twitter pribadinya, Selasa (7/3/2023)
Dalam video berdurasi 32 detik tersebut, D tampak mengerang.
Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) itu menunjukkan reaksi emosional saat jari-jemarinya disentuh.
Tidak ada istilah medis
Rustam mengatakan reaksi emosional yang ditunjukkan D tidak ada istilahnya dalam dunia medis.
Kata Rustam, reaksi tersebut merupakan sesuatu yang wajar.
Ketika seseorang berhasil melewati reaksi emosi, maka hampir dipastikan orang tersebut berhasil melalui fase kritis.
"Secara medis, menurut dokter, reaksi emosional yang ditunjukkan D tidak ada istilahnya. Tapi itu bisa dikatakan bahwa D tengah melewati fase kritisnya," ujar Rustam di Rumah Sakit Mayapada, Selasa.
Baca juga: Saat D yang Dianiaya Mario Dandy Luapkan Emosi Sambil Merintih di Ranjang Rumah Sakit…
"Sekarang D juga sudah mulai tenang. Jadi boleh dibilang dia sudah melewati fase kritis," lanjut dia.
Memori D saat peristiwa penganiayaan
Rustam mengungkap reaksi emosional yang ditunjukkan D merupakan representasi dari peristiwa terakhir yang diingat sebelum memasuki fase koma.
Tentu peristiwa terakhir yang diingat D adalah insiden penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap dirinya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.