JAKARTA, KOMPAS.com - Surat pernyataan tidak menuntut Pertamina buntut kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, menuai polemik.
Surat pernyataan yang diduga dari PT Pertamina itu diterima oleh beberapa keluarga korban kebakaran setelah mendapatkan uang santunan sebesar Rp 10 juta.
Namun, surat pernyataan tersebut dianggap menyinggung perasaan keluarga korban kebakaran yang masih berduka.
Respons negatif pun ditunjukkan oleh keluarga korban kebakaran yang mengaku mendapatkan surat pernyataan itu.
Baca juga: Usai Diberi Rp 10 Juta, Keluarga Korban Kebakaran Mengaku Disodorkan Surat Tidak Gugat Pertamina
Rohma, anak dari korban tewas akibat kebakaran bernama Iriana (61), mengaku kecewa dengan surat pernyataan yang didapat olehnya.
Rohma mengatakan bahwa ia disodori surat pernyataan tidak menuntut Pertamina setelah dirinya mendapatkan santunan sebesar Rp 10 juta.
Menurut Rohma, surat tersebut ditandatangani saat mengambil jenazah orangtuanya di RS Polri, Kramat Jati, pada Minggu (5/3/2023) lalu.
Saat itu, Rohma dan keluarganya tidak membaca lebih lanjut mengenai surat pernyataan tersebut lantaran masih dalam keadaan berduka dan ingin segera memakamkan orangtuanya.
Baca juga: Ketua RW Ungkap Keluarga Korban Kebakaran Plumpang Teken Surat Tak Tuntut Pertamina
Namun, setibanya di rumah usai pemakaman Iriana, keluarga terkejut saat membaca isi surat bermaterai tersebut.
Pasalnya, isi di dalam surat itu menyatakan keluarga menerima uang santunan sebesar Rp 10 juta, dengan tidak boleh ada gugatan ke Pertamina ke depannya.
Hal tersebut membuat Rohma kecewa lantaran pihak yang mengaku dari Pertamina sengaja memanfaatkan kondisi keluarga yang sedang berduka.
"Keluarga menandatangani surat itu dan terima uang Rp 10 juta karena dalam keadaan bingung saat ambil jenazah orangtua dan tidak sadar apa isi suratnya," ujar Rohma saat ditemui jurnalis KOMPAS TV, Senin (6/3/2023) sore, dikutip dari Kompas.tv.
Baca juga: Blak-blakan Keluarga Korban Kebakaran Plumpang, Klaim Diberi “Uang Tutup Mulut” oleh Pertamina
Sementara itu, Irianto (45) yang juga anak dari Iriana meluapkan kekecewaannya atas surat pernyataan tidak menuntut Pertamina.
Dalam wawancara, terlontar kalimat kasar yang diucap Irianto karena ia merasa amat kecewa.
"Ya kecewa. Mau enggak dia, misalnya dia punya keluarga, saya bayarin Rp 10 juta, saya suruh matiin. Kan begitu saja kalau bahasa kasarnya gitu," kata Irianto, Rabu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.