Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Kasus Dua Wanita Dicor di Bekasi, Pelaku Bunuh Diri Saat Rumahnya Digerebek

Kompas.com - 09/03/2023, 08:32 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepingan fakta soal kasus kematian H (48) dan Y (47), dua wanita yang dibunuh dan dicor di Kavling Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, kini mulai terkuak.


Perkembangan kasus ini terus menuju titik terang, mulai dari motif pembunuhan, detil waktu kematian korban, hingga saat pelaku memutuskan bunuh diri.

Berikut adalah deretan fakta terbaru dari kasus kematian dua wanita yang dicor tersebut.

Motif pembunuhan

Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari menyatakan, sejauh ini P selaku pemilik rumah diduga kuat menjadi pelaku tunggal pembunuhan itu.

P disebut pembunuhan karena motif utang.

Utang itu berupa keuntungan dari bisnis jual beli besi yang belum dibayarkan terduga pelaku P kepada korban Y.

Baca juga: Dua Wanita Dibunuh dan Jasadnya Dicor di Bekasi karena Tagih Keuntungan Jual Beli Besi

Erna menyebut, P memang berkecimpung dalam bisnis jual-beli besi. P bahkan disebut juga bekerja di tempat penjualan besi.

"Kurang lebih Rp 100 juta (jumlahnya). Dijanjikan keuntungan, investasi bisnis besi, jadi kayak kirim besi gitu," jelas Erna saat kepada wartawan di Mapolres Bekasi Kota, Rabu (8/3/2023).

H ikut dibunuh meski tak kenal pelaku

Polisi menyebut bahwa korban berinisial H, berada di waktu dan tempat yang tidak tepat.

H yang ikut dibunuh dan dicor, sama sekali tidak mengenal terduga pelaku P.

Fakta itu ditemukan dari hasil penyelidikan digital forensik yang dilakukan petugas.

"H itu ikut di situ, tapi tidak kenal dengan si terduga pelaku P. Dia (korban berinisial H) itu di tempat yang tidak tepat," kata Erna.

Baca juga: Polisi Sebut Korban H, Wanita yang Dicor di Bekasi Utara Berada di Tempat yang Tidak Tepat

Dari ponsel korban Y, ditemukan pesan bahwa Y ditemani oleh H pergi ke rumah P saat keduanya selesai pergi mengaji.

Polisi juga tidak menemukan adanya komunikasi yang terjalin antara H dan P.

Sementara untuk korban Y dan P, keduanya memang saling berkomunikasi melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.

Detil waktu pembunuhan

Selanjutnya, Erna juga menjelaskan soal detil kematian dua korban dan terduga pelaku P. Titik awal pembunuhan itu adalah pada Minggu (26/2/2023), ketika tiga orang datang ke lokasi pembunuhan.

Tiga orang tersebut diketahui adalah terduga pelaku P, serta korban H dan Y.

Kepastian waktu itu bahkan dibeberkan berdasarkan rekaman kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.

"Kalau bicara timeline, itu (Minggu) 17.10 WIB, tiga orang datang ke rumah P," jelas Erna.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Dua Wanita di Bekasi, Jasad Korban Dicor Keesokan Harinya

Sekitar 30 menit setelah ketiganya datang atau tepatnya pukul 17.37 WIB, H keluar sendirian dari rumah kontrakan P dan pergi ke warung untuk membeli kopi.

"Dugaannya, waktu H beli kopi itu, korban Y dieksekusi," katanya.

Korban H terlihat kembali ke rumah terduga pelaku P pada pukul 17.41 WIB.

Setelah itu, korban H diduga menjadi orang selanjutnya yang dieksekusi.

P minta maaf ke keluarga

"Selanjutnya, di jam 19.00 WIB itu, P diketahui minta maaf ke keluarganya atau ke keponakannya P. Dia ngomong (keluarganya) minta dijagain. Itu kayak perpisahan," tutur Erna.

Sejak Minggu malam hingga Senin (27/2/2023), diketahui tak ada aktivitas yang terlihat di rumah P.

Baca juga: Cek Kemungkinan Pencabulan, Polisi Periksa Tubuh Dua Wanita yang Dibunuh dan Dicor di Bekasi

Selanjutnya, aktivitas kembali terlihat pada Senin pagi atau tepatnya pada pukul 08.42 WIB. Saat itu, tampak jelas ada satu unit mobil pengangkut material bahan bangunan datang ke rumah P.

P diduga mengubur dua korbannya seusai mobil material itu datang.

"Jadi, kegiatan mengubur itu di pagi harinya (setelah pelaku beli batu split)," ujar Erna.

Setelah bahan material datang dan korban dikubur, P kembali terekam membuang dua pasang sandal korban dan potongan celana salah satu korban.

Pelaku bunuh diri saat digerebek

Senin petangnya atau sekitar pukul 16.00 - 18.00 WIB, suami korban yang curiga datang ke rumah P bersama polisi dan tetangga sekitar.

Namun, tidak ada yang berani masuk. Polisi menduga P sudah mengetahui kedatangan warga. Di situasi terdesak, terduga pelaku itu bunuh diri.

"Di posisi ini, P sudah mengubur (mengecor H dan Y), mau keluar dia bingung karena ramai, mau bertahan juga bingung. Jadi, posisi itu sudah ada cor-coran yang sudah dia lakukan pada pagi harinya," jelas Erna.

Baca juga: Polisi: Terduga Pembunuh Dua Wanita yang Dicor di Bekasi Bunuh Diri karena Panik Didatangi Warga

Sekitar jam 20.00 WIB, pintu kontrakan P didobrak oleh warga. Di sana, warga menemukan P tergeletak bersimbah darah.

P dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kota Bekasi.

Terduga pelaku dilarikan ke RSUD Kota Bekasi setelah sempat mendapat penanganan di RS Seto Hasbadi, Bekasi Utara.

Potensi tersangka tunggal dan SP3

Erna mengungkapkan, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.

Sebab, pihaknya masih menunggu hasil komprehensif dari pemeriksaan laboratorium forensik (labfor).

Sejauh ini, pelaku memang mengarah kuat ke P dan belum ada potensi soal pelaku lain yang terlibat.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan dan Pengecoran Dua Wanita di Bekasi Sempat Kirim ‘Pesan Perpisahan’ ke Keluarga

Meski kasus ini terus berjalan, namun status P saat ini masih terduga pelaku. Hal ini karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

Apabila nantinya tidak ada orang lain yang terlibat dan P dinyatakan sebagai tersangka tunggal, maka kasus ini akan ditutup.

"Status P masih diduga pelaku, kalau pun toh nanti tersangka, dia P meninggal dunia. (Sedangkan) di KUHAP itu, (dengan) meninggalnya tersangka, pasti diterbitkan Surat Perintah Penghentian Penyedikan (SP3)," tutup Erna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com