"Makanya, saya pinginnya ada gitu parkiran, kita kan orang kecil yang memang berniat berdagang," tambahnya.
Akui bikin macet
Pedagang berharap kebijakan parkir on the street direalisasikan secepatnya meski ujung-ujungnya bakal berdampak pada kemacetan arus lalu lintas.
Sahrul (25), karyawan rumah makan siap saji di Jalan Margonda Raya berpandangan, kebijakan parkir on the street bisa dilaksanakan secara tertib sehingga tak mengganggu pengguna jalan.
"Enggak kenapa-kenapa selagi enggak meribetkan orang yang lewat. Yang penting, parkir yang rapi, tertib," kata Sahrul.
Menurut Sahrul, kawasan Margonda bagaimana pun sudah pasti macet karena wilayah tersebut merupakan pusat bisnis di Kota Depok.
"Namanya jalan, apalagi di Depok mah wajar aja kalau macet. Di sini kan (Jalan Margonda) juga kalau menurut saya wilayahnya pusat bisnis. Makanya wajar aja kalau macet, karena banyak pergerakan," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Usaha Kuliner Sebut Margonda Sudah Macet Tanpa Parkir On the Street Sekalipun
Sementara itu, pemilik warung makan bernama Ani mengaku dilema atas rencana Pemkot Depok itu.
Ia tidak memungkiri jika kebijakan parkir on the street diterapkan bakal menimbulkan kemacetan.
Hanya saja, kebijakan itu sebenarnya dapat menguntungkan dirinya sebagai pelaku usaha.
"Kalau dari pedagang butuh juga untuk lahan parkir, tapi kan emang efeknya macetnya itu," kata Ani.
"Mungkin bagi pedagang butuh juga (kebijakan parkir on the street), tapi kalau misalnya efeknya jadi macet kita juga enggak suka," tambah dia.
Masih dikaji
Sementara itu, Idris memastikan parkir on the street atau di bahu jalan tidak diberlakukan di sepanjang Jalan Raya Margonda.
"Enggak semua titik. Hanya titik-titik tertentu," ujar Idris saat dijumpai usai pembukaan Pekan Olahraga Pemerintah Kota Depok 2023 di GOR Kota Depok, Selasa (7/3/2023).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.