JAKARTA, KOMPAS.com - Rekonstruksi kasus penganiayaan D (17) oleh tersangka Mario Dandy Satrio (20) dan kawan-kawannya yang semula digelar pada Kamis (9/3/2023) hari ini ditunda.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa rekonstruksi ditunda karena beberapa saksi dalam perkara tersebut tidak dapat hadir.
Selain itu, terdapat permasalahan teknis yang membuat penyidikan memutuskan untuk menunda rekonstruksi penganiayaan yang menyebabkan D sempat koma.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko telah mengonfirmasi bahwa rekonstruksi penganiayaan tersebut direncanakan digelar pada Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Polda Metro Tunda Rekonstruksi Kasus Penganiayaan D oleh Mario Dandy dkk
"Ya, benar (rekonstruksi digelar) besok," Trunoyudo, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (9/3/2023).
Dalam rekonstruksi nanti, penyidik akan menghadirkan dua tersangka yaitu Mario dan Shane Lukas, serta pelaku AG. "Iya hadir (tersangka dan pelaku)," ujar Trunoyudo.
Namun, Trunoyudo belum bisa memastikan waktu dan tempat pelaksanaan rekonstruksi.
Mario telah memukuli D dengan brutal di rumah rekan korban (R) yang terletak di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
Penganiayaan ini dipicu kemarahan Mario yang tak terima AG yang saat itu masih jadi kekasihnya diperlakukan tak baik oleh D. Perlakuan tidak baik itu sebelumnya disampaikan oleh APA pada Mario.
Ia pun menceritakan kejadian pada temannya, Shane Lukas (19). Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga tersangka menganiaya korban sampai koma.
Baca juga: Senasib Sepenanggungan, AG Menyusul Mario dan Shane Ditahan Polda Metro Jaya Buntut Penganiayaan D
Namun kuasa hukum AG, Sony Hutahaen, mengatakan hubungan asmara antara Mario dan AG sudah berakhir. Penganiayaan sadis itu disebut yang membuat hubungan mereka putus.
Menurut Sony, AG memutuskan tak lagi menjalin hubungan dengan Mario karena anak mantan pejabat pajak itu melepaskan tanggung jawabnya dan melempar kesalahan kepada AG.
"Ini baru sebulan. Dan sekarang ketika pemeriksaan dan kami sampaikan, mereka tidak kekasih lagi. Tidak ada hubungan," kata Sony, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (8/3/2023).
Sony berujar, Mario sempat berusaha ingin menghapus barang bukti saat ia digiring ke Kepolisian Sektor (Polsek) Jakarta Selatan. Hal ini yang membuat AG geram.
Seperti diketahui, Mario sempat mengirimkan tiga pesan suara yang berisi bujuk rayu sekaligus ancaman agar D mau menemuinya dengan menggunakan telepon seluler milik AG.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.