JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN memastikan dua gardu listrik yang terdampak dari kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam, masih beroperasi.
General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan menjelaskan, dua gardu listrik itu masih dioperasikan untuk mengaliri listrik ke sejumlah rumah yang tak terbakar.
Namun, PLN telah memutus aliran listrik ke rumah yang hangus terbakar akibat insiden itu.
Baca juga: Potongan Tubuh Manusia Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Telah Teridentifikasi
"Dua gardu kita operasikan. Tapi di gardu ini kan ada cabang-cabang (aliran listrik). Ada cabang yang rumahnya tidak terbakar itu sudah (dialiri listrik). Tapi kalau cabang yang rumahnya rata dengan tanah, ada yang hangus itu kita tidak nyalakan," ujar Doddy saat dikonfirmasi, Kamis (9/3/2023).
Aliran listrik ke rumah warga yang terdampak kebakaran itu dilakukan dengan berbagai alasan.
Selain soal keamanan, kondisi rumah warga di sekitar Depo Pertamina saat ini sudah tidak dapat ditempati.
"Ya rumahnya juga tidak ada, kan gitu. Kalau rumahnya sudah berdiri, siap dialiri listrik, lalu ada sertifikat layak operasi, kita sambung lagi," ucap Doddy.
Doddy mengemukakan, PLN memadamkan 23 gardu listrik di sekitar Depo Pertamina beberapa waktu saat terjadi kebakaran.
Baca juga: 3 Jenazah dan 1 Bodypart Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Telah Teridentifikasi
Tindakan tersebut dilakukan sebagai langkah mengamankan sekitar lokasi kebakaran.
"Karena ada kebakaran mungkin ada kabel yang meleleh, tiang yang roboh, ada kemudian rumah yang tinggal separo fisiknya, itulah kita lakukan pengamanan. Nah pengamanan itu berjenjang," ucap Doddy.
"Kemarin itu sempat dilakukan pengamanan, kita mengamankan atau memadamkan 23 gardu distribusi," sambung dia.
Kebakaran besar terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Kebakaran akibat ledakan pipa BBM itu dengan cepat menyebar ke permukiman warga dan menyebabkan 19 orang meninggal dunia, serta 49 korban luka-luka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.