Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bakal Periksa 2 Saksi Kasus Dugaan Mahasiswa Dianiaya Pria Beristri

Kompas.com - 09/03/2023, 17:56 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Penyelidikan kasus dugaan penganiayaan seorang mahasiswa oleh pria beristri masih terus didalami Polsek Pamulang.

Sebelumnya diberitakan bahwa mahasiswa bernama Muhammad Akbar alias Abay mengaku dianiaya karena menegur terduga pelaku yang menggoda pacarnya.

"(Kami) masih undang para saksi, penyelidikan proses berjalan," kata Kanit Reskrim Polsek Pamulang Hitler Napitupulu saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Pria Beristri Aniaya Mahasiswa di Pamulang, Tak Terima Ditegur karena Ganggu Pacar Korban

Hitler menyampaikan bahwa pihak kepolisian sudah memberikan surat undangan kepada para saksi.

"Ada dua saksi nanti (yang akan kami periksa)," ujar Hitler Napitupulu.

Sementara itu, Abay menyampaikan bahwa ia telah mendatangi Polsek Pamulang untuk melanjutkan proses penyelidikan.

"Saya sudah ke polsek lagi sama orangtua saya, Selasa (7/3/2023), untuk mengantar dua saksi itu juga yang kebetulan teman saya," kata Abay kepada Kompas.com.

Baca juga: Polisi Periksa Saksi Kasus Penganiayaan Mahasiswa di Kampus oleh Pria Beristri

Dua saksi tersebut kebetulan berada di lokasi kejadian di mana keduanya yang melerai Abay dan terduga pelaku.

Seperti diketahui, mahasiswa bernama Muhammad Akbar alias Abay menjadi korban penganiayaan di Kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

Ia mengalami luka-luka memar di bagian wajah dan tulang hidungnya patah.

Abay dianiaya oleh seorang pria yang datang ke kampusnya di kawasan Pamulang, pada Rabu (1/3/2023) pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, wajah Abay tampak bengkak, terutama di bagian sekitar mata serta hidung.

Abay menjelaskan, mulanya dia hanya menegur pria tersebut yang kerap mengganggu kekasihnya.

Namun pria tersebut tidak menerima teguran Abay. Sebab, karena teguran itu, sang istri mengetahui kelakuannya selama ini.

Pria tersebut lalu mengajak Abay bertemu. Awalnya, Abay menolak karena tak ingin memperkeruh suasana dan ingin melanjutkan kuliahnya.

Meski sudah menolak, pria tersebut tetap berkeras bertemu sampai mendatangi dan menunggu tepat di depan kelas Abay.

Dua jam setelah kejadian itu, Abay melapor ke Polsek Pamulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com