DEPOK, KOMPAS.com - Atasya Yasmine, putri Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono, menjadi sorotan di jagat maya.
Pasalnya, perempuan yang saat ini tengah mengenyam pendidikan di University Of Melbourne, Australia ini kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.
Dalam unggahan akun Instagram @outfitcostbattle pada 15 April 2020, terpampang sosok Atasya dengan gaya pakaian yang melekat di tubuhnya itu seharga Rp 25 juta.
Atasya merupakan mahasiswa double degree Kelas Khusus Internasional jurusan Manajemen di Universitas Indonesia.
Hal itu dibenarkan Ketua Program Kelas Khusus Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Isfandiarni saat dikonfirmasi, pada Jumat (10/3/2023).
Dalam program tersebut, Atasya menjalani tahun keduanya sejak berkuliah di UI pada tahun 2019.
Kemudian dua tahun berikutnya, Atasya memilih universitas mitra UI, yakni University Of Melbourne, Australia.
"Nah, AY (Atasya Yasmine) ini milih University of Melbourne di Australia. Dia berangkatnya bulan Juli 2021, jadi sudah lama ya, sekarang semester terakhir," ungkap Isfandiarni.
Baca juga: Rumah Megah Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Tak Tercatat di LHKPN? Ini Kata KPK
Lantas, berapa ongkos pendidikan anak petinggi Kepala Bea Cukai Makassar itu? Isfandiarni mengungkapkan biaya pada program double degree KKI jurusan manajemen itu terbilang cukup tinggi.
"Kalau KKI itu kalau enggak salah Rp 38 juta ya untuk uang pangkal, terus untuk uang semesternya Rp 30 juta," ujar dia.
Jika dikalkulasikan, biaya kuliah Atasya hingga semester delapan bisa mencapai Rp 300 juta.
Andhi Pramono saat ini tengah menjadi sorotan karena memiliki harta kekayaan mencapai Rp 13,7 miliar per tahun 2021.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, harta kekayaan Andhi mulai naik drastis saat tahun 2016.
Jumlah hartanya dari tahun sebelumnya bertambah empat kali lipat.
Baca juga: Harta Kepala Bea Cukai Makassar Capai Rp 13,7 Miliar, Viral Rumah Mewahnya hingga Dipanggil Kemenkeu
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap temuan janggal dari riwayat transaksi Andhi.
"Banyak setoran tunai dari perusahaan-perusahaan," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Kamis.
PPATK sudah menyampaikan hasil analisis mereka ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil Andhi.
"Jadi kita akan lakukan pemeriksaan LHKPN, kita klarifikasi kepada saudara APR (Andhi Pramono) mungkin Minggu depan akan kami undang,” kata Pahala di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.