TKP Mario Dandy Aniaya D di Jalan Green Permata Boulevard Disterilkan, Warga Dilarang Melintas

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan D oleh Mario Dandy Satrio (20) di Jalan Green Permata Boulevard, Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, disterilisasi, Jumat (10/3/2023).

Pantauan Kompas.com, Jalan Green Permata Boulevard mengarah TKP penganiayaan ditutup dan tidak dapat dilewati warga, termasuk penghuni perumahan.

Garis polisi pun tampak dipasang. Polisi berseragam maupun berpakaian preman tampak berjaga di lokasi tersebut.

Warga yang tinggal di dekat TKP diminta mencari jalan lain karena tidak bisa melintas di depan lokasi kejadian.

Baca juga: Mario Dandy dan Shane Lukas Pakai Baju Tahanan dan Diborgol Saat Tiba di Lokasi Rekonstruksi

Adapun saat ini, penyidik bersiap melaksanakan rekonstruksi. Mobil Rubicon berpelat B 120 DEN milik Mario pun telah terparkir di lokasi kejadian.

Tersangka Mario Dandy dan Shane Lukas juga sudah hadir di lokasi kejadian menggunakan baju tahanan berwarna oranye dengan tangan diborgol.

Untuk diketahui, Mario, anak eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI Rafael Alun Trisambodo, menganiaya korban D pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Mario marah karena mendengar kabar dari saksi berinisial APA yang menyebut AG (15), kekasihnya, mendapat perlakuan tidak baik dari korban.

Baca juga: Ada 23 Adegan, Rekonstruksi Penganiayaan D Dimulai dari Momen Mario Menjemput AG dan Shane

Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas.

Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma. Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario.

Kini, Shane dan Mario sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.

Sementara itu, AG dilabeli sebagai pelaku atau anak berkonflik dengan hukum karena masih berstatus di bawah umur. AG ditahan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.

Ketiganya diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan berat yang direncanakan.

Baca juga: Penampakan Rubicon Mario Dandy di Lokasi Rekonstruksi, Dipasangi Garis Polisi

Mario dijerat Pasal 355 KUHP ayat 1, subsider Pasal 354 ayat 1 KUHP, subsider 353 ayat 2 KUHP, subsider 351 ayat 2 KUHP.

Selain itu, penyidik juga menjerat Mario dengan Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.

"Dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara itu MDS," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Sementara itu, Shane dijerat Pasal 355 ayat 1 juncto Pasal 56 KUHP, subsider 354 ayat 1 juncto 56 KUHP, subsider Pasal 353 ayat 2 juncto 56 KUHP, subsider Pasal 351 ayat 2 junto 56 KUHP.

"Dan atau Pasal 76c juncto 80 Undang-Undang Perlindungan Anak," jelas Hengki.

Adapun AG dijerat dengan Pasal 76c juncto pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dan atau Pasal 355 ayat 1 juncto Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 354 ayat 1 juncto Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 353 ayat 2 juncto Pasal 56 KUHP, subsider Pasal 351 ayat 2 juncto Pasal 56 KUHP.