Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Sebelum Penganiayaan: Mario Paksa D Peragakan Sikap Tobat karena Korban Tak Mampu "Push Up" 50 Kali

Kompas.com - 10/03/2023, 17:08 WIB
Larissa Huda

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan berat berencana terhadap D (17) oleh tersangka Mario Dandy Satrio (20) dan kawan-kawannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).

Rekonstruksi tersebut dilaksanakan langsung di tempat kejadian perkara (TKP) yakni kawasan Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dalam adegan rekonstruksi, Mario terlihat menyuruh D untuk push up sebanyak 50 kali tepat di belakang mobil Rubicon miliknya. Sementara, Shane hanya berdiri menyaksikan D.

Baca juga: Tetap Modis, Mario Kenakan Sepatu Nike Warna Hitam Saat Peragakan Adegan Rekonstruksi Penganiayaan D

Berdasarkan analisis dari pantauan rekaman CCTV, D hanya mampu melakukan push up sebanyak 20 kali. D yang saat itu sudah tak kuat melanjutkan push up, langsung berlutut.

Lantaran D dianggap tak melakukan push up dengan sempurna, Mario langsung memberikan contoh push up yang benar pada D yang disaksikan AG dan Shane.

Setelah dicontohkan, D pun kemudian ambil posisi push up sambil tangan mengepal. Sementara Mario dan Shane berjalan mengelilingi D.

"Kalau enggak kuat tangan dikepal, kasihan kamu dibuka saja tangannya," ucap Shane dalam adegan rekonstruksi tersebut, Jumat (10/3/2023).

Akhirnya, D membuka tangannya. Setelah itu, D melanjutkan push up hanya sebanyak tiga kali. Ia pun kembali berlutut. Pada momen itu, ada adegan Mario minta D untuk bersikap tobat.

Baca juga: Shane Lukas Pegang Ponsel Saat Rekonstruksi, Diduga untuk Peragakan Rekam Penganiayaan D

Mario pun meminta Shane mencontohkan sikap tobat yang dimaksud. Pada saat Shane peragakan sikap tobat, Mario mengeluarkan instruksi dengan nada bentakan.

Shane menunduk dan meletakkan kepalanya ke atas aspal dengan posisi kaki terbuka. Sementara itu, kedua tangan Shane dikepalkan ke belakang tubuhnya.

D pun mengikuti posisi Shane selama satu menit. Tak kuat, D kembali mengambil posisi push up.

Tak lama, Shane melihat petugas keamanan menuju lokasi dengan sepeda motor. Saat petugas datang, ada pergerakan posisi dari tersangka dan korban.

"Mau pada ke mana, Dek?" tanya petugas keamanan dalam adegan itu.

"Saya lagi bertamu ke rumah teman saya, Pak. Yang mobilnya berwarna merah," ucap Mario sambil menunjuk rumah yang dimaksud.

Baca juga: Mario Dandy Menangis saat Peragakan Ulang Tendang Kepala D yang Terkapar

Setelah merasa situasi aman, petugas keamaan beranjak dari lokasi. Sementara D kembali mengambil posisi push up.

Halaman:


Terkini Lainnya

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com