Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Semipermanen Roboh di Tangerang, Seorang Nenek Tertimpa Puing

Kompas.com - 10/03/2023, 18:24 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah rumah semipermanen roboh di Jalan Sutopo, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang pada Jumat (10/3/2023).

Seorang nenek bernama Tati Suryati (76) menjadi korban yang tertimpa dalam kejadian rumah roboh itu.

Tati menceritakan, ia sedang berada di kediamannya saat rumah itu roboh.

Baca juga: Portal Batas Ketinggian di Tanah Abang Roboh Ditabrak Truk, Berujung Dibongkar Dishub Jakpus

Sementara sembilan anggota keluarga lainnya sedang beraktivitas di luar.

"Kaget lagi tiduran langsung roboh (rumah mereka)," ujar Tati saat dijumpai di rumah pengungsian sementara, Jumat.

Tati mengaku tidak mendengar ada tanda-tanda apapun sebelum rumah mereka roboh tiba-tiba.

Ia yang memiliki kesulitan berjalan dan berlari itu tertimpa dinding dan atap rumah. Sebagian besar material yang menimpa Tati adalah bambu.

"Bambu-bambu nimpa aku," cerita Tati sembari menyekap air matanya yang berlinang.

Baca juga: Rekonstruksi Penganiayaan D Selesai, Mario Dandy Cs Peragakan 40 Adegan

"Kaki saya sakit karena ketiban puing," ucap dia.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB saat cuaca sedang mendung dan gerimis.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, bagian dinding dan atap bangunan rumah semipermanen berbahan bambu itu ambruk.

Yang tersisa hanya sedikit bagian belakang rumah.

Anak Tati, Sintia Dewi (50), mengaku kaget mendengar rumah mereka roboh tiba-tiba.

Baca juga: Setelah Aniaya D Sampai Bonyok, Mario Sempat Mengaku Adiknya Dilecehkan pada Saksi N

"Enggak (ada tanda-tanda sebelum roboh). Makanya saya heran waktu hujan gede, gledek gede yang kemarin-kemarin gak ada apa-apa. Pas ini kan hujan tengah hari doang ya, kok langsung begini loh," ujar Sintia.

Ia menjelaskan, rumah mereka sebenarnya sudah pernah dibedah sebanyak tiga kali, tetapi tidak secara menyeluruh.

Rumahnya pernah diperbaiki pada 2010 dan 2014. Namun, perbaikan dilakukan secara bertahap karena rumah itu memiliki tiga sekat untuk tiga kepala keluarga berbeda.

"Tahun 2010, rumah saya yang dibedah sama Pak Lurah, sebagian doang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com