Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Syarat Perjalanan Jadi Alasan Sejumlah Warga Ibu Kota Mau Vaksin Booster Kedua

Kompas.com - 11/03/2023, 06:55 WIB
Xena Olivia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Ibukota ingin mendapatkan vaksin booster kedua sebagai antisipasi kebijakan pemerintah terkait syarat perjalanan.

Hal ini disampaikan mereka yang tengah mengunjungi Kantor Walikota Jakarta Pusat, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/3/2023).

Contohnya Aditya (25).

Katanya, selain untuk kesehatan, alasan dirinya ingin mendapatkan vaksin dosis keempat adalah karena syarat perjalanan.

“Enggak menutup kemungkinan pemerintah mewajibkan. Kalau kita enggak booster kedua, ada ancaman dari pemerintah, (misalnya) nggak boleh naik Transjakarta, pesawat, dan sebagainya,” kata Aditya.

Baca juga: Ini Alasan Warga Jakarta Belum Lakukan Vaksinasi Booster Kedua

“Kalau untuk kesehatan, efek sampingnya (vaksin) memang luar biasa. Entah panas, nyeri badan, cuma ya enggak apa. Kita udah ikutin dari vaksin dosis satu sampai tiga, kenapa enggak lanjut lagi dan seterusnya?” sambung dia.

Ditemui di lokasi yang sama, Nure (22) juga memiliki pendapat serupa.

Sebagai warga rantau, dirinya tidak ingin sampai tidak bisa naik alat transportasi publik jika tidak mengikuti kebijakan pemerintah.

“Takut kalau nanti diwajibkan. Karena aku pendatang di Jakarta, ‘kan kota besar. Nanti transportasinya susah kalau aku mau pulang kampung dan bersyarat harus vaksin booster dua. Akunya yang repot,” kata Nure.

“Kalau misalkan memang udah berkesempatan, aku mau vaksin booster kedua biar simpel aja gitu. Biar kalau ada persyaratan tertentu, aku sudah terkualifikasi,” tambah dia.

Baca juga: IDI Ingatkan Imunitas Vaksin Covid-19 Turun dalam 6-9 Bulan: Harus Booster Ulang!

Sementara itu, Civa (21) mengatakan bahwa dirinya mengantisipasi kemungkinan virus yang bisa bermutasi sebagai alasan utama divaksin dosis keempat.

“Walaupun sekarang udah enggak banyak yang kena, tapi ‘kan tetep aja kita enggak ada yang tahu virus itu bakalan bermutasi lagi apa enggak. Apalagi, sekarang udah mulai aktivitas kayak biasa dan ketemu banyak orang. Jadi menurut saya vaksin booster kedua tetep penting,” pungkas Civa.

Sebagai informasi, berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia per tanggal 8 Maret 2023, sebanyak 86 per 100 penduduk sasaran vaksinasi telah mendapatkan 1 dosis vaksin Covid-19 dengan total 203.811.606 dari target total 234.666.020.

Selain itu, sebanyak 174.839.414 warga telah melakukan vaksinasi dosis 2. Lalu, sebanyak 70.025.216 warga telah melakukan dosis 3 atau booster pertama. Sementara itu, baru 2.815.002 warga yang telah melakukan dosis 4 atau booster kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com