JAKARTA, KOMPAS.com - Coorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, pihaknya telah mendata sebanyak 155 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
Mereka nantinya akan diberikan fasilitas mengontrak. Data ini, sebut dia, merupakan data sementara yang telah diberikan pihak pengurus warga di sekitar lokasi terdampak.
"Sampai kemarin datanya sekitar 155 KK (yang difasilitasi mengontrak)," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Dibayari Pertamina 3 Bulan, Korban Kebakaran Depo Plumpang Bisa Cari Sendiri Kontrakan untuk Dihuni
"Namun data tersebut akan terus kami update, berkoordinasi dengan pihak RW setempat," jelas dia.
Adapun fasilitas mengontrak yang dimaksud berupa uang sewa. Mereka diberikan keleluasaan untuk mencari sendiri di mana lokasi untuk mengontrak sementara waktu.
"Itu uang kontrakan sementara selama tiga bulan. Sambil kita proses mendata rumah-rumah yang terdampak," jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, telah meninggalkan posko pengungsian.
Baca juga: BPBD DKI Catat 82 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Mengungsi
Mereka kini tinggal di rumah kontrakan sampai tiga bulan ke depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Jakarta Utara Muhammad Andri.
"Ini bukan kompensasi, tapi ini biaya untuk mengontrak rumah selama tiga bulan. Saat ini, baru kami tangani di RW 001, sejumlah 154 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Rawa Badak Selatan," kata Andri dalam jumpa pers di Kantor PMI Jakarta Utara, Sabtu (11/3/2023).
Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memutuskan untuk memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Baca juga: 2 Ditutup, Tersisa 1 Posko Pengungsian untuk Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kendati demikian, lahan Pelindo saat ini masih dalam proses pematangan sehingga TBBM baru bisa dibangun pada akhir 2024.
Dalam periode tersebut, Erick Thohir menetapkan bahwa zona aman atau buffer zone depo Pertamina Plumpang sejauh 50 meter.
"Khusus untuk di Plumpang ada jarak 50 meter dari pagar. Tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harapkan juga dari pemerintah daerah. Karena pengamanan adalah prioritas kita semua," tegasnya.
Baca juga: Tak Lagi Mengungsi, 154 KK Korban Kebakaran Plumpang Kini Mengontrak Dibiayai Pertamina
Adapun kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area depo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.