Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Motor Lawan Arus di Kalimalang, Warga: Membahayakan!

Kompas.com - 13/03/2023, 11:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga setempat merasa khawatir akan banyaknya pemotor yang melawan arus lalu lintas di Jalan Laksamana Malahayati, jalur arah Cawang menuju Bekasi, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (13/3/2023).

Para pemotor itu melawan arus saat jam berangkat kerja untuk menghindari macet di jalur seharusnya, yakni jalan Inspeksi Saluran Kalimalang. 

"Ada rasa khawatir sih dengan pemotor lawan arus karena pengendara motor susah diatur. Sudah ngelawan arah, kencang (lajunya)," kata Panca (50), pemilik bengkel motor di Jalan Laksamana Malahayati, Senin.

Baca juga: Hindari Macet, Banyak Pemotor di Kalimalang Nekat Lawan Arus

Ia menuturkan, biasanya pemotor mulai melawan arus dari depan Mall Cipinang Indah untuk menghindari macet di Jalan Inspeksi Saluran.

Ada yang mulai melipir dari depan mal untuk melaju di sepanjang Jalan Laksamana Malahayati alih-alih berpindah jalur melintasi jembatan ke Jalan Inspeksi Saluran.

Ada pula yang berputar di jembatan tersebut dan langsung melawan arus.

Panca menuturkan, para pemotor yang melawan arus membahayakan warga setempat yang sedang beraktivitas.

"Rentan buat warga setempat karena mereka melawan arusnya ramai-ramai dan kencang. Bahaya buat warga yang mau ke jalanan dari tepian," jelas dia.

Baca juga: ETLE Mobile Beroperasi di Jaktim, Paling Banyak Rekam Pengendara Lawan Arus

Menurut Panca, sempat ada kalanya ketika petugas kepolisian berjaga di beberapa titik di sepanjang Jalan Laksamana Malahayati, tepatnya di dekat SPBU dan Masjid Jami Assyakirin.

Namun, hal itu ternyata tak bisa mencegah pengendara yang melawan arus. Warga pun kini hanya bisa pasrah melihat situasi itu.

"Warga sih enggak ada langkah buat ngalangin yang lawan arus, orang dulu pas masih ada polisi juga diterobos. Mau halau juga susah dari warga karena mereka ramai-ramai," ucapnya.

Hal serupa juga dituturkan oleh warga lainnya bernama Arif (40). Menurut dia, pemotor melawan arus untuk menghindari macet sudah menjadi makanan sehari-hari.

Meski sudah terbiasa dengan peristiwa itu, Arif tetap merasa waspada lantaran pemotor yang melawan arus membahayakan warga setempat.

"Kayak gini (melawan arus) berbahaya. Barusan juga ada mobil yang mau keluar (dari area pertokoan) jadi susah. Ini terjadi hampir setiap hari," terang dia di lokasi, Senin.

Setiap jam berangkat kerja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com