JAKARTA, KOMPAS.com - Warga setempat merasa khawatir akan banyaknya pemotor yang melawan arus lalu lintas di Jalan Laksamana Malahayati, jalur arah Cawang menuju Bekasi, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (13/3/2023).
Para pemotor itu melawan arus saat jam berangkat kerja untuk menghindari macet di jalur seharusnya, yakni jalan Inspeksi Saluran Kalimalang.
"Ada rasa khawatir sih dengan pemotor lawan arus karena pengendara motor susah diatur. Sudah ngelawan arah, kencang (lajunya)," kata Panca (50), pemilik bengkel motor di Jalan Laksamana Malahayati, Senin.
Baca juga: Hindari Macet, Banyak Pemotor di Kalimalang Nekat Lawan Arus
Ia menuturkan, biasanya pemotor mulai melawan arus dari depan Mall Cipinang Indah untuk menghindari macet di Jalan Inspeksi Saluran.
Ada yang mulai melipir dari depan mal untuk melaju di sepanjang Jalan Laksamana Malahayati alih-alih berpindah jalur melintasi jembatan ke Jalan Inspeksi Saluran.
Ada pula yang berputar di jembatan tersebut dan langsung melawan arus.
Panca menuturkan, para pemotor yang melawan arus membahayakan warga setempat yang sedang beraktivitas.
"Rentan buat warga setempat karena mereka melawan arusnya ramai-ramai dan kencang. Bahaya buat warga yang mau ke jalanan dari tepian," jelas dia.
Baca juga: ETLE Mobile Beroperasi di Jaktim, Paling Banyak Rekam Pengendara Lawan Arus
Menurut Panca, sempat ada kalanya ketika petugas kepolisian berjaga di beberapa titik di sepanjang Jalan Laksamana Malahayati, tepatnya di dekat SPBU dan Masjid Jami Assyakirin.
Namun, hal itu ternyata tak bisa mencegah pengendara yang melawan arus. Warga pun kini hanya bisa pasrah melihat situasi itu.
"Warga sih enggak ada langkah buat ngalangin yang lawan arus, orang dulu pas masih ada polisi juga diterobos. Mau halau juga susah dari warga karena mereka ramai-ramai," ucapnya.
Hal serupa juga dituturkan oleh warga lainnya bernama Arif (40). Menurut dia, pemotor melawan arus untuk menghindari macet sudah menjadi makanan sehari-hari.
Meski sudah terbiasa dengan peristiwa itu, Arif tetap merasa waspada lantaran pemotor yang melawan arus membahayakan warga setempat.
"Kayak gini (melawan arus) berbahaya. Barusan juga ada mobil yang mau keluar (dari area pertokoan) jadi susah. Ini terjadi hampir setiap hari," terang dia di lokasi, Senin.
Setiap jam berangkat kerja
Panca mengungkapkan bahwa situasi pemotor melawan arus terjadi setiap hari saat jam berangkat kerja.
Setiap Senin hingga Jumat, mulai pukul 06.30 WIB, biasanya kendaraan di Jalan Inspeksi Saluran mulai terpantau padat.
"Sebenernya enggak ada waktu pasti macetnya kapan, pokoknya setiap pagi kalau jalan utama macet, ya mulai pada lawan arus," ucap dia di lokasi.
"Tapi biasanya mulai jam-jam segitu (sekitar 06.30 WIB). Biasanya mulai berkurang yang lawan arusnya jam 09.00-an WIB," imbuh Panca.
Baca juga: Seorang Pengendara Motor Tewas Tertabrak KRL, Mati Mesin Saat Lawan Arus
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Senin, pengendara tampak sudah melawan arus sekitar pukul 07.20 WIB.
Mereka tampak melawan arus secara beramai-ramai, sehingga membuat Jalan Laksamana Malahayati tampak seperti jalur utama dari Bekasi menuju Cawang.
Beberapa pengendara tampak melaju dengan cepat laiknya berada di jalur yang seharusnya.
Hingga pukul 08.30-an WIB, jumlah pemotor yang melawan arus mulai menurun.
Masih ada yang melawan arus, tetapi tidak seramai ketika pukul 07.20 WIB. Sekitar pukul 09.30 WIB, sesekali ada tiga hingga empat motor yang terpantau masih melawan arus, meski Jalan Inspeksi Saluran sudah tidak macet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.