Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2023, 11:33 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengerahkan 1.753 personel untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi menolak pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2023).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, ribuan personel tersebut nantinya merupakan gabungan dari TNI-Polri, dan unsur pemerintahan daerah.

"Dari Polda Metro Jaya dan Polres jajaran 1.634 personel. Kemudian 199 personel dari jajaran TNI dan pemerintah daerah seperti Satpol PP hingga Dishub," ujar Trunoyudo saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Buruh Demo di DPR Hari Ini, Khawatir Pengesahan Perppu Cipta Kerja Dipercepat

Menurut Trunoyudo, personel gabungan tersebut akan mengawal jalannya aksi demonstrasi agar tertib, sekaligus mengatur arus lalu lintas di ruas jalan sekitar lokasi demonstrasi.

Meski begitu, Trunoyudo menyebut bahwa penutup ruas jalan dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR belum akan diberlakukan. Penerapan kebijakan tersebut bersifat situasional.

"Untuk rekayasa lalu lintas bersifat situasional dengan melihat jumlah massa di lapangan," kata Trunoyudo.

Sebagai informasi, Aksi yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Selasa (14/3/2023) besok itu digelar lebih awal, karena terdapat informasi bahwa DPR RI bakal menggelar sidang paripurna pengesahan Perppu Cipta Kerja pada hari ini.

"Kemungkinan besar Sidang Paripurna DPR RI untuk mengesahkan Perppu Omnibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-Undang akan dimajukan tanggal 13 Maret 2023,” ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam keterangannya kepada Kompas.com, Senin

Baca juga: Demo Buruh di Depan DPR/MPR Hari Ini, Berikut Tuntutan yang Disuarakan...

Said menjelaskan, langkah memajukan agenda demonstrasi ini diambil setelah berkaca dari pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja pada 2020 silam.

Saat itu, kata Said, legislator memajukan sidang paripurna pengesahan undang-undang tersebut dari jadwal yang sudah ditentukan dan diinformasikan.

"Buruh tidak mau kecolongan untuk kedua kali. Berkaca seperti saat pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja tahun 2020 lalu, di mana DPR RI tiba-tiba memajukan Sidang Paripurna dari jadwal semula,” kata Said.

Said menegaskan bahwa tuntutan utama yang akan disuarakan dalam aksi hari ini adalah menolak pengesahan Perppu Omnibus Law Cipta Kerja dalam Sidang Paripurna DPR RI.

Adapun aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin ini akan diikuti ribuan buruh dari wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Bersamaan dengan itu, Said mengeklaim bahwa Buruh di luar Jabodetabek juga akan menggelar aksi demonstrasi di wilayahnya masing-masing.

"Aksi juga akan dilakukan di ratusan kota industri besar yang ada di Indonesia," kata Said.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Megapolitan
Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Megapolitan
Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Megapolitan
Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Megapolitan
Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Megapolitan
Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Megapolitan
Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Megapolitan
Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Megapolitan
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Megapolitan
Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat 'Statement', Jangan Bikin Gaduh

Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat "Statement", Jangan Bikin Gaduh

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com