Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Raut Penyesalan pada Wajah Mario Saat Rekonstruksi, Pakar: Menunduk Hanya untuk Hindari Paparan Visual

Kompas.com - 13/03/2023, 11:49 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra, mengatakan tak ada raut penyesalan pada wajah Mario Dandy Satrio (20) dalam rekonstruksi penganiayaan D (17).

Kirdi menyebutkan, Mario tak menunjukkan rasa sesal seperti yang tampak dari temannya, Shane Lukas Rotua (19), saat rekonstruksi.

Mario Dandy terlihat menunduk tak sedalam rekannya Shane Lukas saat rekonstruksi di Kompleks Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Mario Diyakini Aniaya D Bukan karena Khilaf, Pakar Mikro Ekspresi: Korban Sudah Jatuh Malah Selebrasi

"Itu artinya apa yang dirasakannya itu, dia hanya menghindari paparan visual yang berhubungan dengan dirinya bukan karena penyesalan," kata Kirdi, dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (13/3/2023).

Hal itu terlihat ketika Kirdi mengamati posisi Mario Dandy yang sedang duduk di tepi selokan. Terlihat Mario Dandy tampak duduk meringkuk.

Ketika seseorang merasa dirinya terancam, kata Kirdi, dia akan melakukan fetal position atau meringkuk seperti orang tidur untuk melindungi dirinya.

"Jadi yg ditampilkan oleh Mario ini, itu adalah posisi di mana dia concern-nya pada dirinya bukan apa yang sudah dia lakukan," tutur Kirdi.

Walaupun ada rasa penyesalan dengan apa yang sudah Mario lakukan, kata Kirdi, tanda itu sedikit sekali ditunjukkannya. Mario dinilai sebagai sosok yang sangat egosentris.

Baca juga: Kasus Penganiayaan D Terang Benderang: Mario Pelaku Utama, Shane Lukas dan AG Suporternya

Mario dinilai hanya takut pada pasal yang dijeratkan kepada dia dan konsekuensi yang akan dia hadapi. Menurut Kirdi, Mario sudah mulai menyadari bahwa dia tidak punya sebuah perlindungan seperti sebelumnya.

"Tetapi di sini artinya rasa tidak nyaman rasa menghindari paparan visual itu bukan karena menyesal, karena dirinya yang saya sebut egosentris," pungkasnya.

Mario, anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, Rafael Alun Trisambodo, menganiaya korban D pada 20 Februari 2023 di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Mario marah karena mendengar kabar dari saksi berinisial APA yang menyebut AG (15) kekasihnya mendapat perlakuan tidak baik dari korban. Mario lalu menceritakan hal itu kepada temannya, Shane Lukas (19).

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Sebelum Loncat dari Lantai 18 Mahasiswi UI Tinggalkan Pesan Minta Maaf | Sepatu Nike yang Dipakai Mario Milik Penyidik

Kemudian, Shane memprovokasi Mario sehingga Mario menganiaya korban sampai koma. Shane dan AG ada di TKP saat penganiayaan berlangsung. Shane juga merekam penganiayaan yang dilakukan Mario.

Kini, Shane dan Mario sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya.

Sementara AG yang dilabeli sebagai pelaku atau anak berkonflik dengan hukum karena masih berstatus di bawah umur, ditahan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial.

Halaman:


Terkini Lainnya

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com