JAKARTA, KOMPAS.com - Sekuriti Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta disebut mengusir warga yang tengah duduk-duduk di kawasan Monas.
Tak hanya itu, sekuriti tersebut juga bahkan meminta bantuan anggota brimob bersenjata untuk mengusir warga.
Hal itu disampaikan oleh warga yang diusir sekuriti itu bernama Galih (28).
Galih dan kekasihnya mengaku diusir oleh sekuriti atau watchman Kedubes AS saat duduk-duduk di plataran Monas, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2023) sore.
Kepada Kompas.com, Galih bercerita, saat itu sedang menunggu keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir. Dia bersama kekasihnya pun memutuskan untuk berjalan-jalan di kawasan Monas.
"Saya simpen barang di Stasiun Gambir karena keberangkatan saya ke Bandung pukul 18.30 WIB. Saya jalan ke plataran Monas, duduk tepat di seberang Kedubes AS," ujar Galih.
Baca juga: Pria Ini Mengaku Diusir Sekuriti Kedubes AS Saat Duduk di Kawasan Monas
Galih mengungkapkan bahwa dirinya hanya sekedar berbincang bersama kekasihnya seraya memerhatikan orang yang lalu-lalang.
Sekitar pukul 17.05 WIB, seorang watchman berseragam Kedubes AS menghampiri Galih dan memintanya untuk pergi dengan sopan.
"Dia (watchman) bilang, 'Mohon maaf, karena Bapak-Ibu sudah kami lihat dari tadi cukup lama di sini, bisa meninggalkan tempat ini?'," tutur dia.
Galih pun bertanya terkait identitas watchman tersebut lantaran ia merasa tidak mengganggu ketertiban umum.
"Saya cuma nanya doang, 'Bapak siapa?'. Kami di Kawasan Monas. Dia bukan Satpol PP, bukan satpam Monas, tapi kok saya diusir di wilayah Monas ini?" ujar dia.
Watchman tersebut pun balas meminta kartu tanda pengenal (KTP) Galih. Namun, tidak diberikannya karena KTP miliknya ditinggal di loker Stasiun Gambir.
Sementara itu, kekasih Galih juga menolak memberikan KTP-nya.
Minta bantuan brimob, tapi ditolak
Kemudian, watchman tersebut berbicara melalui walkie-talkie dan seorang Brimob bersenjata datang menghampiri mereka.