Namun, Galih bersyukur anggota brimob itu justru membela dia dan kekasihnya.
"Saya kira bakalan intimidasi saya. Saya senang jujur dengan Brimob itu, dia hanya melihat (kondisi). Dia juga mungkin bingung emang salahnya saya apa," ujar Galih.
"Dia (Brimob) hanya diam, senyum. Dia menengahi dan berkoordinasi sama watchman itu. Dia bilang ke saya 'udah mas, enggak apa-apa'," sambung dia.
Galih pun akhirnya diperbolehkan pergi sekitar pukul 17.20 WIB.
Baca juga: Kedubes AS Buka Loker Bodyguard dan Penerima Surat, Lulus SMA Bisa Daftar
Dia mengaku sangat miris dan sedih terhadap kejadian itu karena diusir saat sedang berada di ruang publik.
Ia juga mengaku heran dengan sikap watchman Kedubes AS yang seolah-olah enggan ditanyai.
"Dia (watchman) bilang kalau saya enggak bertanya (soal identitas watchman), enggak akan sampai kejadian kayak gitu," kata Galih.
"Kalau memang prosedur dari Kedubes punya hak teritorial resminya, ya tapi sebagai warga negara yang sudah merdeka di PBB, apa tidak ikut aturan main di Indonesia, tidak membela masyarakatnya sendiri?" pungkas dia.
Kompas.com masih berupaya mengonfirmasi ke pihak Kedubes AS soal peristiwa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.