"Ya, benar beliau (M Kuncoro Wibowo) mengundurkan diri dari direktur utama Transjakarta per hari ini," ungkapnya.
"Silakan tanya (alasan Kuncoro mengundurkan diri) ke Pemprov DKI ya," imbuh dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta Fitria Rahadiani mengaku belum menerima surat pengunduran diri dari Kuncoro.
Karena belum menerima surat pengunduran diri itu, ia tak bisa memberikan komentar.
"Saya belum terima suratnya (surat pengunduran diri). Jadi, saya enggak bisa jawab karena enggak terima suratnya," ucap Fitria di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan, BP BUMD DKI Jakarta baru bisa menindaklanjuti pengunduran itu setelah surat pengunduran diri dilayangkan.
"Karena belum ada suratnya, kami enggak tahu musti ngapain. Harus ada surat ke kami dulu, baru bisa tindak lanjut," tutur Fitria.
Di satu sisi, Manuara Siahaan mengkritik proses terpilihnya Kuncoro Wibowo sebagai direktur utama PT Transjakarta.
Manuara mengkritik proses itu karena jabatan Kuncoro yang terlampau singkat.
Padahal, Kuncoro melalui sejumlah tahapan sebelum dilantik sebagai direktur utama PT Transjakarta.
"Sebelum dia (Kuncoro) dilantik, kan diwawancara, fit and proper test, segala macam, kan dipenuhi. Kok tiba-tiba mundur, bagaimana? Kayak anak kecil," tutur Manuara.
Baca juga: Saat Dirut Transjakarta Mundur Usai 2 Bulan Menjabat, Proses Seleksi yang Tak Transparan Disorot
Ia menilai, pengunduran diri itu tak sepatutnya dilakukan oleh pejabat selevel Kuncoro.
Karena pengunduran diri tersebut, proses pengangkatan Kuncoro juga disebut tidak melalui proses yang benar.
Proses pengangkatan Kuncoro dinilai tak melalui proses yang benar terlepas dari apapun alasan pengunduran Kuncoro.
"Terlepas dari apapun alasannya, berarti proses pengangkatan dia (Kuncoro) tidak benar," tutur politikus PDI Perjuangan itu.