Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Versi Dinas LH DKI Soal Kecelakaan Truk Sampah di Bekasi

Kompas.com - 14/03/2023, 10:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menjelaskan kronologi kecelakaan dua truk sampah di Jalan Raya Narogong KM 10, depan PT Arpeni RT 03 RW 04, Kelurahan Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (13/3/2023).

Pejabat Humas Dinas LH DKI Jakarta, Yogi Ikhwan membenarkan bahwa dua truk sampah yang terlibat kecelakaan itu merupakan milik Dinas LH DKI Jakarta.

Menurut dia, kecelakaan terjadi karena salah satu mobil boks diberhentikan secara mendadak oleh petugas keamanan pabrik sehingga terjadi tabrakan beruntun di sekitar lokasi.

"Ada sekuriti PT memberhentikan mobil boks, sehingga mobil boks berhenti mendadak lalu mobil kita mungkin tidak tertahan remnya," ucap Yogi saat dikonfirmasi, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Dua Truk Sampah Terlibat Tabrakan, Satu Sopir Melarikan Diri

Kecelakaan itu membuat kaki sopir salah satu truk terjepit. Salah satu truk yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan hingga harus diderek.

"Untuk armada kami perlu derek karena tidak bisa bergerak, baik setir maupun truk . Karena posisi setir udah tertekuk jok kendaraan," ucap Yogi.

Sebelumnya, Kanit Gakkum Satlantas Polres Bekasi Kota Iptu Dwi Budi mengatakan, kecelakaan terjadi ketika salah satu unit truk sampah yang belum diketahui identitasnya berhenti mendadak.

"Truk sampah nomor polisi B 9566 TOQ awalnya melaju dari arah Bantargebang menuju ke Bekasi Utara," ujar Dwi dikutip dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Terekam CCTV, Muda Mudi Buang Bayi Baru Lahir di Koja

Sesampainya di tempat kejadian, pengemudi truk bernomor polisi B 9566 TOQ atas nama Saidi, tidak menyadari ada truk sampah yang berhenti mendadak.

Insiden tabrakan tersebut tak terhindarkan. Truk yang dikemudikan Saidi menabrak bagian belakang truk yang berhenti mendadak tersebut.

"Truk sampah B 9566 TOQ itu menabrak bagian belakang truk, sehingga kecelakaan terjadi," ujar Dwi.

Usai insiden tabrakan terjadi, pengemudi truk sampah yang ditabrak Saidi, justru pergi meninggalkan lokasi.

Baca juga: Kisah Daden Nur Jadi Porter Gunung Gede Pangrango: Bisa Angkut Barang hingga Jadi Koki

Kanit Lantas Polsek Bantargebang Iptu Suradi mengonfirmasi soal kaburnya sang sopir.

Suradi menyebut pengemudi Saidi sempat turun, namun truk sampah yang awalnya berhenti mendadak itu justru pergi.

"Info pengemudi yang nabrak, karena sesama truk sampah, tadinya dia (Saidi) turun, tapi setelah turun, truk sampah itu justru pergi," jelas Suradi.

Aparat kini menunggu pengelola truk sampah yang berhenti mendadak dan melarikan diri tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com