D menduga bahwa pengemudi mobil dinas tersebut kurang menjaga jarak atau kurang konsentrasi sehingga menabrak kendaraannya.
Dia pun kemudian meminta pertanggungjawaban sopir mobil dinas TNI tersebut untuk membayar ganti rugi kerusakan.
Menurut D, sopir tersebut kemudian hanya mampu membayar ganti rugi sebesar Rp 1 juta. Nominal tersebut pun dianggap tak sepadan dengan biaya kerusakan untuk memperbaiki mobilnya.
"Mobil gue ringsek gitu cuma dihargai Rp1 juta ama ni oknum. Keren banget deh. Jujur gue udah kesel banget, udah sok2an bawa mobil dinas, taunya zonk banget ga mampu ganti," kata D.
D pun menjelaskan bahwa dirinya sudah menghubungi pihak Kodam Jaya dan memberitahukan insiden kecelakaan yang menimpanya.
Bersamaan dengan itu, dia pun mempertanyakan siapa sosok pemuda yang bisa mendapatkan akses untuk mengendarai mobil dinas TNI tersebut.
"Sudah direspons oleh pihak Kodam nya, semoga cepet selesai ya masalahnya," jelas D.
Menanggapi informasi itu, Untung Budiharto mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai kecelakaan tersebut.
Dia pun membenarkan bahwa kendaraan tersebut merupakan mobil dinas milik salah seorang anggotanya.
"Saya mendapat laporan ada anggota saya yang tabrakan dengan pengguna mobil," ujar Untung saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (14/3/2023).
Untung mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk membantu penyelesaian permasalahan antara anggotanya dengan korban secara kekeluargaan.
"Sudah saya perintahkan Staf saya untuk menyelesaikan masalah tersebut, membantu personel tersebut. Semoga bisa terselesaikan dengan baik," ucap Untung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.