Kompas.com - 14/03/2023, 16:51 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku malas mengikuti rapat paripurna masih terus ditunjukkan sebagian besar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Entah kesibukan apa yang dimiliki sampai harus mengabaikan rapat, total hanya ada 12 anggota dewan yang hadir dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa (14/3/2023) siang ini.

Padahal, jumlah seluruh anggota DPRD DKI Jakarta mencapai 106 orang. Itu artinya, jumlah anggota dewan yang hadir pada rapat paripurna hari ini tak mencapai lebih dari 12 persen dari jumlah keseluruhan anggota.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, rapat paripurna di Gedung DPRD DKI baru digelar sekitar pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Sepinya Rapat Paripurna DPRD DKI, Hanya Dihadiri 12 Orang dari Total 106 Anggota Dewan

Di kursi pimpinan, hanya ada Wakil Ketua DRPD DKI Jakarta Khoirudin. Padahal, pimpinan DPRD DKI berjumlah lima orang, yang terdiri dari satu ketua dan empat wakil ketua.

Sementara di kursi anggota, hanya ada 11 anggota DPRD DKI yang menjadi peserta rapat.

Beberapa yang hadir adalah Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta Nurhasan, Penasehat Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan, Ketua Fraksi Golkar Basri Baco, dan Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan.

Kemudian, anggota dewan yang hadir berikutnya ada Bendahara Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike dan anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Rasyidi.

Berdasar pantauan, terdapat pula beberapa peserta rapat yang meninggalkan ruangan saat rapat belum rampung.

Baca juga: Heru Budi dan 4 Pimpinan DPRD DKI Absen dalam Rapat Paripurna

Selain anggota dewan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga absen dalam rapat paripurna legislatif Jakarta itu.

Ketidakhadiran Heru digantikan atau diwakili oleh Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali.

Banyak yang titip presensi

Selain banyak yang bolos, tidak sedikit pula wakil rakyat yang diduga menitip daftar kehadiran.

Berdasarkan lembar presensi yang ada di depan ruang rapat paripurna, ada 32 anggota yang menandatangani daftar hadir itu.

Baca juga: Banyak Anggota DPRD DKI Bolos Rapat Paripurna: 32 Orang Teken Presensi, tapi Hanya 12 di Ruangan

Artinya, ada 20 anggota dewan yang namanya tercatat dalam daftar hadir, tetapi batang hidungnya tidak terlihat di ruang rapat.

Adapun rapat paripurna yang digelar pada hari ini membahas dua agenda.

Pertama, penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD DKI terhadap rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik.

Kedua, penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD DKI terhadap Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah DKI Jakarta.

(Penulis : Muhammad Naufal | Editor : Ihsanuddin).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Megapolitan
Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Megapolitan
Dikunjungi Kaesang, Rumah Belajar Waduk Pluit Ingin Diakui Pemerintah meski Tenaga Pengajarnya Lulusan SMA

Dikunjungi Kaesang, Rumah Belajar Waduk Pluit Ingin Diakui Pemerintah meski Tenaga Pengajarnya Lulusan SMA

Megapolitan
Mendag Zulhas Borong Pakaian Hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan

Mendag Zulhas Borong Pakaian Hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan

Megapolitan
Dijual karena Pemiliknya Pailit, Begini Kondisi Terkini Plaza Atrium Senen

Dijual karena Pemiliknya Pailit, Begini Kondisi Terkini Plaza Atrium Senen

Megapolitan
Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Megapolitan
Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan 'Ngaco' dan Berbelit

Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan "Ngaco" dan Berbelit

Megapolitan
Pelaku yang Tikam Wanita hingga Tewas di Dekat Central Park Berperilaku Aneh dan Sering Berada di TKP

Pelaku yang Tikam Wanita hingga Tewas di Dekat Central Park Berperilaku Aneh dan Sering Berada di TKP

Megapolitan
Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan 'Seller'?

Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan "Seller"?

Megapolitan
Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Megapolitan
Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Megapolitan
Polisi Sebut Pria yang Tusuk Wanita di Dekat Central Park Pilih Korban secara Acak

Polisi Sebut Pria yang Tusuk Wanita di Dekat Central Park Pilih Korban secara Acak

Megapolitan
Soal Larangan Jualan di 'Social Commerce', Kaesang Pangarep: Kita Ikuti Regulasinya

Soal Larangan Jualan di "Social Commerce", Kaesang Pangarep: Kita Ikuti Regulasinya

Megapolitan
Tak Ada Dendam Pribadi antara Pelaku dan Wanita yang Ditusuk di Dekat Central Park

Tak Ada Dendam Pribadi antara Pelaku dan Wanita yang Ditusuk di Dekat Central Park

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com