Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Hanyut di Kalimalang Belum Ketemu, Petugas Terkendala Minimnya Informasi

Kompas.com - 14/03/2023, 22:19 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Unit Siaga SAR Bekasi, Rizky Dwiyanto, mengatakan minimnya informasi soal hilangnya NH (3) menjadi kendala petugas untuk mencari tubuh korban yang hilang sejak Rabu (8/3/2023).

Rizky mengatakan petugas kesulitan menggali informasi dari kakak NH yang merupakan penyandang disabilitas.

"Saksi mata terakhir itu, kakak korban itu mengalami keterbelakangan. Sehingga, pada saat kami wawancarai, tidak mendapat informasi yang jelas," kata Rizky kepada wartawan di Bekasi, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Tim SAR Sudah Susuri Kalimalang Sejauh 45 Kilometer, Balita NH Belum Juga Ditemukan

Selain itu, arus aliran sungai Kalimalang yang deras juga menjadi kendala petugas dalam mencari tubuh korban.

Padahal, petugas sudah mencari tubuh NH hingga sejauh 45 kilometer dari titik awal korban dinyatakan hilang.

"Tim SAR gabungan itu sudah melaksanakan pencarian dari titik awal sampai muara CBL kurang lebih 45 kilometer dari lokasi kejadian," kata Rizky.

"Jalur koordinasi juga sudah dilakukan dengan RSUD karena memang mereka biasa menerima penemuan mayat, ternyata itu masih nihil," imbuh dia.

Petugas pun akan menutup pencarian jika dalam waktu dekat korban tak juga ditemukan.

Baca juga: Balita Tiga Tahun Hilang Usai Ikut Kakaknya Mandi di Sungai Kalimalang

Hal itu sudah sesuai dengan standar operasi ketika petugas menggelar proses pencarian orang hilang.

"Sesuai dengan arahan kepala kantor operasi SAR, pencarian akan kami tutup. Apabila di kemudian hari kami mendapat informasi tentang penemuan mayat, maka akan kami buka kembali," ujar Rizky.

Adapun NH dinyatakan hilang di aliran Kalimalang tepatnya di Desa Pasir Sari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (8/3/2023) lalu.

Kepala Kantor SAR Jakarta, Fazzli, mengatakan, korban hilang ketika ikut kakaknya yang mandi di sungai Kalimalang.

"Korban NH diajak kakaknya untuk mandi di sungai Kalimalang. Korban yang masih balita ini kemudian ikut kakaknya ke aliran sungai tersebut," ujar Fazzli, Rabu.

Baca juga: Tabrak Bus Transjakarta di Cawang, Pengendara Motor Terluka, Kendaraannya Hancur

Usai mengikuti kakaknya dan mandi di tepian kali, tubuh NH justru hilang. Petugas SAR dan unsur lainnya pun langsung menggelar proses pencarian korban.

"Kami kerahkan personil dari Unit Siaga SAR Bekasi untuk mencari korban. Unsur gabungan dan relawan lain juga telah berada di lokasi kejadian," jelas Fazzli.

Saat itu, tim pencarian tubuh korban pun dibagi menjadi dua bagian.

Tim pertama mencari dengan cara menyisir aliran Kalimalang dengan menggunakan perahu karet atau rubber boat. Radius pencarian saat itu hanya dilakukan sebatas radius 2 kilometer.

"Sementara untuk tim kedua, melakukan proses pencarian di bantaran sungai Kalimalang hingga radius sejauh 1 KM dari lokasi kejadian," ungkap Fazzli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com