Tetapi, Ajudan Pribadi menolak penawaran tersebut dan memilihnya untuk menyelesaikan sendiri.
"(Tapi Ajudan Pribadi bilang) ‘Oh jangan bang, jangan. Enggak enak aku, bang, biar urusan aku saja bang, aku bereskan’. Nah, sampai sekarang, enggak pernah ada laporan polisi kalau dia ditipu," kata Sulaiman.
Dalam jumpa pers, Syahduddi memastikan bahwa 2 unit mobil yang dijual oleh Ajudan Pribadi ini tidak pernah ada alias fiktif.
Adapun motif Ajudan Pribadi melakukan dugaan tindak pidana ini karena kebutuhan ekonomi.
Padahal, citra yang dibangun oleh Ajudan Pribadi melalui unggahan media sosialnya mencerminkan seseorang yang bergelimang harta.
"Alasan tersangka melakukan tindak pidana ini untuk kebutuhan ekonomi dan kepentingan pribadi pelaku," kata Syahduddi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.