Kasus pembacokan yang menewaskan AS disebut berkaitan dengan konflik antarsekolah.
Bismo mengatakan, permasalahan antara sekolah korban dengan sekolah pelaku sudah lama terjadi.
Konflik memuncak setelah para pelaku menerima pesan berisi tantangan yang dikirim melalui Instagram.
Bismo menyebut para pelaku terprovokasi, kemudian mereka mendatangi sekolah korban untuk mencari orang yang mengirim pesan tersebut.
"Awalnya ada tantangan via Instagram yang dikirim oleh A dari sekolah yang sama dengan korban. Pelaku terprovokasi lalu membalas tantangan itu dengan mendatangi sekolah tersebut," kata Bismo, Selasa (14/3/2023).
Baca juga: Nyawa Pelajar SMK di Bogor Direnggut Trio Pembacok, Ayah Korban: Semoga Pelaku Dihukum Berat
Bismo mengungkapkan, para pelaku tak berhasil menemukan orang yang mengirim pesan tantangan kepada mereka di Instagram.
Oleh karena itu, para pelaku melampiaskan kekesalannya dengan melakukan pembacokan secara acak sampai akhirnya korban AS yang menjadi sasaran.
Saat kejadian, para pelaku berboncengan tiga dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda PCX.
Pada peristiwa pembacokan itu, MA berperan untuk mengendarai sepeda motor miliknya.
Baca juga: Harapan dan Kenangan Terakhir Keluarga Pelajar SMK yang Tewas Dibacok 3 Orang Berseragam Sekolah
Kemudian, SA yang duduk di bagian tengah motor berperan membuang barang bukti pedang.
Sementara itu, ASR yang duduk di belakang bertindak sebagai eksekutor yang menyabet korban.
Setelah buron lebih kurang selama tiga hari, polisi berhasil menangkap MA dan SA di dua lokasi berbeda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.